Jumat, 17 Mei 2024

Bupati Dipermainkan Staf, Soal Eksplorasi Geothermal di Lumajang

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Aktivis lingkungan menilai Asat Malik Bupati Lumajang telah dipermainkan dan dibohongi oleh stafnya, terkait mulai dikerjakannya eksplorasi energi geothermal atau panas bumi di Gunung Lemongan.

Kegiatan eksplorasi ini dilakukan oleh PT Hitay Rawas Energy dari Turki sesuai SK Menteri ESDM di bentang pegunungan Hyang, yang meliputi Gunung Lemongan dan Argopuro yang memasuki tahapan pemasangan alat deteksi panas bumi.

Ketidaktahuan Bupati Lumajang ini, bertolak belakang dengan temuan beredarnya surat edaran tentang pemberitahuan dimulainya survei geothermal dari Camat Klakah yang ditandangani Abdul Jalil sebagai tindak lanjut dari surat Imam Supriyono Kepala Bakesbangpol Lumajang.

Aak Abdullah Al Kudus, kordinator Laskar Hijau, aktivis konservasi di Gunung Lemongan kepada Sentral FM, Jumat (19/6/2015), mengatakan jika pihaknya telah mendapatkan kopi surat edaran yang diterima oleh Kepala Desa (Kades) Papringan. Isi surat edaran bernomor 072/339/427.920/2015 yang ditanda tangani oleh Camat Klakah tertanggal 11 Juni 2015 tersebut, tentang pemberitahuan dimulainya aktivitas survei geothermal.

“Surat itu, menindak-lanjuti surat Kepala Bakesbangpol bernomor 072/1571/427.63/2015 tertanggal 28 Februari 2015, yang ditembuskan juga kepada Kapolsek dan dan Danramil Klakah,” kata Aak Abdullah Al Kudus.

Dengan fakta surat tersebut, ia menganggap aneh jika kemudian Bupati tidak mengetahui sama-sekali perihal dimulainya aktivitas pemasangan alat deteksi panas bumi yang merupakan tahapan eksplorasi geothermal di Gunung Lemongan tersebut.

Bahkan, Bupati Lumajang dalam pertemuan yang digelar Pertamina EP dan SKK Migas dalam rangka sosialisasi survey seismik potensi migas di wilayah selatan Lumajang tersebut, memerintahkan Asisten Ekbang dengan pimpinan Satuan Kerja terkait untuk melakukan penyelidikan dan menghentikan kegiatan eksplorasi dengan pertimbangan harus dilakukan sosialisasi terlebih dulu.

“Dengan fakta ini, kalau kemudian Bupati dihadapan forum terbuka menyampaikan tidak tahu dengan kegiatan eksplorasi itu, tentu ada yang salah. Bisa jadi Bupati dipermainkan atau bahkan sengaja dibohongi oleh stafnya. Pasti ada sesuatu yang menyebabkan Bupati sampai tidak diberitahu. Karena, eksplorasi geothermal ini bukan proyek main-main. Ini proyek besar yang menyangkut persetujuan Kepala Daerah untuk merekomendasikan pelaksanaannya. Bukan tingkatan staf, sehingga Bupati seolah ditutup-tutupi,” ujarnya. (her/wak)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Jumat, 17 Mei 2024
29o
Kurs