Semakin dekatnya Idul Fitri 1436 H, mengharuskan PT Kereta Api Daop 8 Surabaya melakukan pengawasan ketat terhadap perlintasan rel kereta api dikawasan rawan bencana.
Soemarsono Manajer Humas PT KA Daop 8 Surabaya membenarkan bahwa pengawasan kawasan perlintasan rawan bencana memang dilakukan dengan ketat karena menyangkut perjalanan kereta api.
“Harapan kami bahwa setiap perjalanan kereta api tidak mengalami hambatan atau kendala berarti sehingga layanan kepada masyarakat tidak mengecewakan. Kawasan rawan bencana yang sudah kami petakan mendapat perhatian khusus,” kata Soemarsono.
Menjelang Idul Fitri tahun ini, kata Soemarsono persiapan tidak hanya sekadar menyiapkan layanan pemesanan tiket, tetapi berbagai sarana sekaligus prasarana perjalanan kereta api juga dipersiapkan dengan matang.
Pemetaan kawasan rawan bencana, memang sudah tercatat dan selalu mendapat perhatian khusus. “Apalagi menjelang dioperasionalkannya angkutan Lebaran atau Idul Fitri tahun ini. Tentunya pengawasan lebih ketat kami lakukan,” kata Soemarsono.
Untuk kawasan rawan banjir, PT KA Daop 8 Surabaya mencatat, kawasan stasiun Babat – stasiun Bowerno, stasiun Benowo – stasiun Cerme, adalah kawasan langganan banjir.
Sedangkan kawasan di luar Surabaya, diantaranya adalah kawasan stasiun Mojokerto sampai dengan stasiun Curahmalang merupakan kawasan yang juga sering banjir disaat turun hujan.
Rawan longsor dan banjir juga terjadi di kawasan stasiun Kepanjen hingga stasiun Ngebruk. “Sedangkan untuk kawasan stasiun Tanggulangin sampai dengan stasiun Porong adalah kawasan rawan luberan lumpur panas Lapindo dan banjir,” ujar Soemarsono.
Untuk itu, menjelang pelaksanaan angkutan Lebaran 2015 ini, kawasan-kawasan rawan bencana tersebut sudah dipetakan dan diawasi setiap perubahannya. “Kita persiapkan sematang mungkin untuk pemantauannya,” kata Soemarsono.(tok/fik)
NOW ON AIR SSFM 100
