
Warga Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora dikejutkan banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Bengawan Solo.
WAHYU TRIMULYO warga Jl. Aryo Jipang gg I Desa Balun pada Suara Surabaya, Sabtu (21/04) menjelaskan banjir tersebut tidak didahului oleh hujan. “Tiba-tiba saja mulai pukul 10.00 tadi permukaan Bengawan Solo naik. Rumah saya yang berada 500 meter dari tepi Bengawan Solo saja sudah mulai kebanjiran. Lumayan tinggi sampai 71 cm,” kata WAHYU.
Saat berita ini ditampilkan, WAHYU menjelaskan, air tidak begitu deras kenaikannya. Namun genangan air, berdasarkan pantauan dia, sudah mencapai 700 meter dari bantaran Bengawan Solo. Akibatnya, beberapa rumah bahkan ada yang tergenang sampai 1 meter dalamnya.
Akibat banjir yang datang tiba-tiba itu, warga bergegas menyelamatkan barang-barang miliknya. Kendaraan bermotor seperti mobil atau sepeda motor ada yang diselamatkan di Stasiun Cepu
Ia memperkirakan banjir ini tak hanya melanda desanya. Dari pantauannnya, ada 3 desa lagi yang terkena luapan banjir dari Bengawan Solo, yakni Desa Cepu Pinggiran, Ketapang, dan Getas. Keseluruhannya masih dalam Kecamatan Cepu.
Sepengetahuan WAHYU, banjir ini merupakan yang pertama sejak 5 tahun belakangan. “Sejak dibangun sudetan di Lamongan, daerah sepanjang aliran Bengawan Solo ini tak pernah banjir. Tapi sekarang kok bisa banjir, kenapa ya?” ujarnya saat dihubungi suarasurabaya.net.