
“Waktu itu kami tidak sengaja menemukannya. Saat kami sedang membersihkan genangan air sisa hujan, beberapa anak-anak berlarian sambil teriak-teriak ada buaya. Katanya kelihatan digenangan air hujan dekat rumah warga. Kita langsung rame-rame nangkep”.
GUNTORO, 40 tahun, warga Perumahan Rungkut Jaya dikawasan jalan Wono Rungkut Utara I, Kamis (08/03) membuka percakapan dengan suarasurabaya.net, terkait temuan seekor buaya disekitar tempat tinggalnya.
Senin (08/03) siang itu, hujan deras mengguyur kawasan Wono Rungkut Utara. Seperti hari-hari sebelumnya, puluhan anak-anak menikmati derasnya hujan yang turun. Beberapa waktu kemudian hujan mulai reda. Seiring dengan itu, warga mulai membersihkan sisa-sisa genangan air hujan. Termasuk GUNTORO.
Anak-anak yang sebelumnya terdengar riuh bermain air hujan, tiba-tiba berlarian sambil berteriak: Ada buaya!! Ada buaya!!! Tolong…tolong!!!. Mendegar itu, GUNTORO dan beberapa warga lainnya kaget. “Mosok ada buaya? Kalau ular sudah biasa muncul saat hujan. Buaya?” pikir GUNTORO.
Buaya dengan panjang sekitar 1,5 meter itu terlihat sedang berenang diatas genangan air sisa hujan disekitar halaman rumah warga. “Menggunakan alat-alat seadanya, tali plastik, karung, digunakan warga dan akhirnya buaya bisa ditangkap hidup-hidup,” cerita GUNTORO pada suarasurabaya.net.
Untuk menjaga kemungkinan buaya temuan itu ‘berjalan-jalan’ dalam perumahan, warga menempatkannya disebuah kandang milik warga. Meski sudah diupayakan diberi makan berupa ikan lele dan potongan daging sapi, ternyata sang buaya tidak tergoda untuk menyantapnya.
“Daripada malah membahayakan warga sendiri, karena disini juga banyak anak-anak, akhirnya warga setuju kalau buaya dilepaskan saja,” tambah GUNTORO. Kamis (08/03) siang, akhirnya buaya temuan itu dilepaskan kembali di sungai Jagir.
Berdasarkan ciri-ciri yang ada pada buaya temuan warga Wono Rungkut Utara tersebut, AGUS SUPANGKAT staf Humas Kebun Binatang Surabaya (KBS), Kamis (08/03) memperkirakan jenis buaya tersebut adalah jenis sijulong. “Kalau ciri fisiknya dengan moncong panjang dan biasa hidup di air tawar, atau sungai adalah jenis sijulong,” terang AGUS SUPANGKAT saat dihubungi suarasurabaya.net, Kamis (08/03).
Teks foto:
-Buaya jenis sijulong itu akhirnya dilepaskan.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net