Sabtu, 16 Agustus 2025
Korban Lumpur Gagal Unas

Pupusnya Harapan PUPUT Meniti Mimpi

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan

Matanya berkaca-kaca saat guru dan Wakil Kepala SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong mendatangi rumahnya di depan Balai Desa Reno Kenongo, Selasa (12/06).

“Jadi, saya tidak lulus ya pak? Nilai saya berapa, pak? Siapa yang tidak lulus selain saya, pak?” Berondongan pertanyaan itu ditujukan pada sang guru.

“Kamu bukannya tidak lulus,nak. Tapi tertunda untuk lulus. Jangan terlalu down seperti ini, kamu bisa ikut Kejar paket C agar lulus. Ijasahnya sama dengan ijasah SMA,” kata guru itu dengan bijak pada PUPUT SETIAWAN (18) siswa kelas 3 IPS 2 SMA Kemala Bhayangkari 3.

PUPUT SETYAWAN adalah satu dari 2 siswa SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong yang tidak lulus Ujian Nasional tahun ini. Ketidaklulusannya mengagetkan guru dan teman-temannya. Sepengetahuan Drs ASKAN Kepala Sekolah SMA kemala Bhayangkari 3, PUPUT adalah siswa yang tidak neko-neko dan tergolong cerdas di kelasnya.

Hal yang sama juga diungkap IWAN, kawan sekelasnya. “PUPUT termasuk aktif di kelas. Kalau ada soal yang diajukan guru, dia termasuk yang sering menjawab,” kata IWAN.

Ketidaklulusan PUPUT juga memukul TITIK SUSIANINGSIH (48) ibunya. Janda beranak dua ini saat ditemui suarasurabaya.net tak mampu menahan luapan kesedihannya.

Ia terus berkisah tentang kesulitan hidupnya sejak ditinggal PURWOTO suaminya di tahun 2000 sampai bencana lumpur memukul ekonomi keluarganya dan bagaimana PUPUT menjadi harapan satu-satunya untuk keluarga ini bertahan hidup.

“Sejak SD, SMP, bahkan sampai SMA, PUPUT termasuk cerdas. Rapotnya tidak pernah jelek. Saya juga kaget dan terpukul waktu tahu PUPUT tidak lulus,” ujar TITIK.

Padahal semua peninggalan Sang Suami yang karyawan di PG Candi itu sudah ludes terjual. Untuk biaya ujian PUPUT pun, TITIK terpaksa menjual sisa drum minyak tanah.

“Saya jual saja untuk biaya ujian PUPUT karena memang semenjak lumpur datang, usaha jualan minyak tanah yang saya rintis tahun lalu itu ndak laku,” ujarnya.

Sebenarnya apa yang membuat PUPUT tidak lulus? Saat ditemui suarasurabaya.net di rumahnya, PUPUT mengaku beratnya beban hidup, ditambah bencana banjir lumpur yang dialaminya membuat konsentrasi saat mengerjakan soal ujian ikut terpecah.

Sebagai satu-satunya anak lelaki di keluarganya, PUPUT digadang-gadang menggantikan posisi Sang Ayah. Beban inilah yang diakui PUPUT cukup berat.

Tekanan hidup semakin berat mendera keluarga ini setelah bersikukuh menolak uang kontrak dan uang jaminan hidup yang ditawarkan Lapindo. Kesehariannya, dengan uang sisa peninggalan Sang Ayah, keluarga ini bertahan dan mengontrak rumah di daerah Tulangan, Sidoarjo.

Untuk belajar di rumah pun, kata adik FITRI SAPUTRANINGSIH (22) ini, tak pernah bebas dari rasa was-was. Trauma ledakan pipa gas 22 Nopember 2006 lalu masih melekat dalam ingatannya.

Kini harapan satu-satunya PUPUT setelah dinyatakan tidak lulus adalah ujian Kejar paket C yang menurut rencana digelar 19 hingga 21 Juni 2007 mendatang. Ia berharap ijasah yang diterimanya bisa digunakan untuk mendaftar di kepolisian. Ya, jadi polisi memang cita-citanya sejak kecil.(edy/edy)

Teks Foto :
– PUPUT SETYAWAN hanya bisa menerawang masa depannya yang kian sulit.
Foto : EDDY suarasurabaya.net

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Sabtu, 16 Agustus 2025
27o
Kurs