
Merasa dibohongi, ratusan eks pekerja PT Maspion Unit IV (PT Izhizuka Maspion Indonesia) Romokalisari protes ke Bakesbang Linmas Pemkot Surabaya. Mereka minta Pemkot Surabaya memeriksa pabrik di Romokalisari, Benowo dan membuktikan sendiri bahwa perusahaan tersebut masih berproduksi.
Ratusan pekerja PT Izhizuka Maspion Indonesia ini sepat ditemui SUYITNO MISKAL Kepala Bakesbang Linmas dan AHMAD SYAFI’I, SH Kasubdin Hubungan Industri dan Syarat Kerja Disnaker Pemkot Surabaya.
Masalah ini bermula pada 18 September 2006, dimana manajemen PT Izhizuka Maspion Indonesia menyatakan perusahaan merugi dan ditutup. Pertemuan bipartit antara pengusaha dan pekerja tersebut ternyata tak berlangsung mulus. Hanya wakil dari unsur SP-Kep SPSI yang hadir, sementara wakil dari SP LEM tidak hadir, padahal serikat yang disebut terakhir ini memiliki komposisi anggota yang paling banyak, yaitu 203 orang dari 380 pekerja.
Pertemuan itu menyepakati nilai pesangon sebesar 1 kali gaji selama setahun, namun belum seluruhnya mendapat pesangon tersebut. Sebanyak 76 pekerja menurut MUHAMMAD ISMAIL Ketua PUK SP LEM SPSI belum menerima pesangon tersebut.
Belakangan, kata ISMAIL, diketahui bahwa perusahaan yang memproduksi gelas tersebut ternyata masih beroperasi dengan mempekerjakan karyawan kontrak. “Ini jelas pelanggaran. Padahal proses di Pengadilan Hubungan Industrial belum selesai,” kata ISAIL.
Setelah meneria perwakilan pekerja, SUYITNO MISKAL setuju untuk melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi di Ds Romokalisari, Benowo. “Hari ini juga kita cek langsung ke lokasi,” kata SUYITNO.
Teks Foto :
– Pekerja PT Izhizuka Maspion protes ke Bakesbang Linas Pemkot Surabaya.
Foto : EDDY suarasurabaya.net