
Terminal Benowo ditutup dengan rentang waktu tidak terbatas. Artinya, terminal Benowo ditutup sampai ada tindak lanjut, serta follow up dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Jika tidak, maka warga bertekad terus menutup terminal Benowo.
“Nggak tahu nanti sampai kapan terminal Benowo ditutup. Yang penting kita tunggu follow up dari Pemkot Surabaya. Kalau mereka membiarkan, ya selamanya kita tutup,” terang H. UMAN MAKSUM Ketua LKMK Kelurahan Benowo Kecamatan Pakal, Selasa (05/06).
UMAN menjelaskan, lahan yang digunakan sebagai terminal Benowo adalah murni milik warga Benowo. Sehingga, setiap warga Benowo juga berhak untuk ikut menentukan bagaimana masa depan lahan milik warga tersebut.
“Termasuk bakal digunakan untuk apa lahan tersebut, semuanya adalah hak warga. Kita tunggu saja bagaimana pihak Pemkot nantinya menyikapi persoalan ini. Warga Benowo tetap menunggu itu,” tambah UMAN MAKSUM saat dihubungi suarasurabaya.net melalui selulernya, Selasa (05/06).
Selasa (05/06) ini terminal Benowo, menurut H. UMAN MAKSUM, masih tetap tertutup untuk segala aktivitas angkutan umum dan angkutan kota jurusan Benowo keluar kota atau sebaliknya. Pagar besi masih menutup akses masuk kekawasan terminal yang sudah ada sejak sekitar tahun 90-an tersebut.
Sementara itu, puluhan warga Benowo, sebagian besar laki-laki, Selasa (05/06) terlihat duduk-duduk disekitar kawasan terminal yang bersebelahan dengan musholla milik warga kelurahan Benowo. Tak satupun angkot terlihat dilokasi itu.(tok/tok)
Teks foto:
-Aksi warga Benowo saat menutup terminal Benowo.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net