Kamis, 12 Juni 2025
Usut Luberan Limbah Cair SIER

Walhi Jatim Bentuk Tim Investigasi

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur akan membentuk tim investigasi untuk mengusut melubernya limbah cair PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) ke permukiman warga sekitarnya. Walhi menduga ada yang tidak beres dengan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap fasilitas tersebut.

RIDHO SYAIFUL ASHADI Direktur Eksekutif Walhi Jatim pada suarasurabaya.net, Senin (09/04) mengatakan fasilitas pengelolaan limbah cair di daerah industri seharusnya mendapat monev berkala dari Bappedal Kota Surabaya atau Propinsi Jawa Timur.

Adanya peristiwa ini, kata RIDHO, menunjukkan adanya prosedur monev yang tidak dipenuhi. “Seharusnya teknisi SIER bisa mengukur kapasitas tampung kolam penampungan limbah itu, baik pada saat hujan dan saat produksi limbah mencapai puncaknya,” ujarnya.

Sepengetahuan dia, kasus limbah cair PT SIER yang mengganggu warga sekitar ini bukan kali yang pertama. Untuk itu, jebolan Universitas Muhammadiyah Surabaya ini menduga masyarakat tak pernah dilibatkan dalam proses monev.

RIDHO menegaskan harus ada pertanggungjawaban secara mutlak dari PT SIER atas kejadian ini. Jangan sampai, tambahnya, pertanggungjawaban dilemparkan ke individu.

“Ini adalah kesalahan institusi. Jangan sampai pertanggungjawabannya dilemparkan ke orang perorang seperti dalam kasus kecelakaan industri pabrik Ajinomoto di Mlirip yang kesalahannya ditimpakan ke Satpam saja,” ujarnya

Dibentuknya tim investigasi ini diharapkan bisa diketahui penyebab sekaligus mencari siapa yang bertanggungjawab atas peristiwa ini.

Teks Foto :
– Luberan limbah cair dari PT SIER yang masuk ke permukiman warga sekitar Rungkut.
Foto : TOTOK suarasurabaya.net

Bagikan
Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Kamis, 12 Juni 2025
29o
Kurs