Kamis, 16 Mei 2024
Dinas PU Pengairan Sidoarjo:

Aliran Sungai di Sidoarjo Seperti Suporter Bola yang Antre Keluar

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Bencana alam banjir di Sidoarjo membuat para pejabat yang terkait hal tersebut melakukan daya upaya untuk mengatasinya. Ibaratnya aliran sungai yang meluap menimbulkan banjir ini seperti suporter bola yang antre keluar

Fathurahman, Kepala Dinas PU Pengairan Sidoarjo kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (19/6/2014) mengatakan, pihaknya menulusuri sungai-sungai yang sejalur dengan Mangetan Kanal pada Rabu (18/6/2014) malam.

Mangetan Kanal, menurutnya adalah di bagian central Sidoarjo ada sungai besar yang satu ke Porong Kanal dengan jurusan Sidoarjo bagian Utara. Lalu pada bagian central-nya ada 8 pintu yang sudah ditutup semua bahkan Fathurahman mengatakan, ia meluncurkan beberapa orang untuk menjaganya.

“Kemudian, sekitar pukul 11.30 WIB saya menelusuri ke arah timur ternyata disana semuanya sudah surut kecuali di bagian avur Buntung mulai dari Krian yang masih penuh. Sedangkan sungai Gedangan juga sudah surut semua. Sungai Gedangan itu berada di perempatan Gedangan yang aliran sungainya berasal dari Mangetan Kanal (induk sungainya),” kata dia.

Setelah itu, beralih ke bagian utara divisi daerah sebelahnya Maspion yang mana di bagian avur Kedung Bendo masih penuh padahal di bagian baratnya sudah surut. Lalu bergeser ke bagian utaranya lagi ada avur Botokan. Kemudian ke bagian utara lagi, ada avur Kedungturi, itu juga sudah surut. Sehingga disimpulkan, untuk sementara ini yang daya tampungnya masih penuh di avur Kedungbendo dan Waru.

Fathurahman menambahkan, penyebab sungai kawasan barat di Sidoarjo sudah surut seperti orang yang bubar dari nonton sepak bola masih antre dengan posisi pintu hanya ada 1. Jadi semua aliran sungai yang dari arah Selatan selain Kedungbendo, Botokan, Kedungturi larinya ke Utara, yaitu ke Buntung gilir.

Namun, di daerah Tambak Oso, Tambak Sawah, dan Tambak Rejo ini keadaanya aman. Sedangkan di Pedukuhan Tambak Sari dan Tambak Rejo yang sebagian wilayahnya masuk Tambak Sari itu marit. Kalau orang tambak bilang marit namun pada kenyataannya air di laut belum mau surut.

Walaupun dari info Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya mengatakan, sekarang ini bukan masa puncaknya pasang di lautan, namun pada kenyataannya di daratan tidak sesuai. Kemungkinan ini hanya jarak prioritas yang anomali, jadi kondisi alamnya yang berbeda.

Fathurahman membenarkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terlambat melakukan pengerukan endapan sungai. Namun, ia beragumen hal itu dikarenakan daerah ini adalah bekas Brantas yang paling ujung sehingga sedimentasinya tertinggi diantara yang lain. Masalah pengerukan ini sudah diurusi oleh semua pejabat yang terkait, tidak ada pembagian kewilayahan.

Untuk sementara ini terkait pengatasaan banjir, Dinas Pengairan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nusa Karya dan Agus akan memasang pompa. Pompa ini ditempatkan di desa Gesek, tempat pembakaran mayat. Sebanyak 2 pompa portable cukup besar ada disini dengan 2 pipa pengeluaran.(nin/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 16 Mei 2024
25o
Kurs