Bawa Wayang Pou Te Hi Bersaing di Tiongkok

Dua mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya berhasil berkiprah di kancah internasional dengan masing-masing karyanya di Jepang dan Tiongkok.

Sylviana Putri mahasiswi program studi Arsitektur UK Petra Surabaya bakal bersaing dengan sejumlah peserta internasional dalam International Asian Architectural Rookies Award 2014, di Dalian, Tiongkok, membawa Museum Wayang Pou Te Hi karyanya.

“Pou Te Hi ini mempunyai filosofi yang kuat. Berbeda dengan wayang lainnya yang menggunakan kayu untuk memainkannya, boneka Pou Te Hi ini cara memainkannya tidak menggunakan kayu tetapi langsung menggunakan tangan yang dimasukkan dalam bonekanya oleh karena itu filosofi benda mati terasa seperti hidup sangat kental,” papar Sylviana Putri pada suarasurabaya.net, Selasa (21/10/2014).

Berdasarkan konsep itu, museum rancangan Syviana menggabungkan antara bentukan kubus dengan bola tembus pandang. Untuk memberi kesan hidup sama seperti konsep permainan wayang Pou Te Hi, Sylviana membuat tangga rem sehingga jika dilihat dari luar maka para pengunjung dari satu fasilitas ke fasilitas yang lain tampak bergerak.

“Museum ini nantinya dilengkapi dengan beberap ruang lain yang dapat dikunjungi masyarakat. Seperti ruang pameran, mini teater, area santai dan toko souvenir,” tambah Sylviana Putri yang dijadwalkan akan berangkat berkompetisi ke Tiongkok pada akhir Oktober 2014 ini.

Sementara itu, Tan Ivan Hartanto, mahasiswa Teknik Mesin UK Petra baru saja mengikuti Jenesys 2.0 selama sepekan 15 – 23 September 2014 di Jepang, hasil kerjasama minggu mulai tanggal 15 – 23 September 2014 yang lalu di Jepang.

Dan keberangkatan Tan Ivan Hartanto itu bagian dari pertukaran pelajar dari Japan Internasional Cooperation Center (JICE) dan kedutaan Besar Jepang di Indonesia yang bekerjasama dengan Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Indonesia.(tok/ipg)

Teks foto:
– Sylviana Putri bersiap menuju Tiongkok.
Foto: Totok suarasurabaya.net