Jumat, 3 Mei 2024

Galakkan Tradisi Pariwisata, Program Pemerintah Harus Jelas

Laporan oleh Desy Kurnia
Bagikan
Ilustrasi

Yusak Anshori, Ketua Dewan Pariwisata Jatim mengatakan, untuk membangun tradisi dan menggalakkan potensi pariwisata Indonesia harus ada sinergi yang baik utamanya dari Pemerintah dan masyarakatnya. Langkah pertama dimulai dari pemerintah terlebih dahulu, setelah itu baru masyarakatnya.

“Pemerintah yang utama, dimana mereka bisa membuat program-program yang jelas dan konkrit, tidak hanya awang-awang. Dengan program yang jelas maka langkah-langkah selanjutnya lebih mudah direalisasikan,” katanya saat dihubungi Radio Suara Surabaya, Sabtu (16/8/2014).

Menurutnya, setiap daerah di Indonesia itu berbeda, baik tradisi, potensi alamnya dan pola perilaku masyarakatnya. Untuk itu penerapan program dalam membangun pariwisata juga berbeda-beda caranya dan pemerintah harus pandai merancang program yang tepat.

Setelah memiliki program yang jelas, pemerintah harus bisa mensinergikan berbagai elemen terkait pariwisata, baik itu soal fasilitas, akses yang mudah, pelayanan dan promosi.

“Namun dalam pelaksanaannya dan sinergi berbagai pihak jangan lupakan masyarakat sekitar tempat atau lokasi pariwisata. Karena berkembangnya pariwisata kuncinya ada pada keterlibatan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi,” paparnya, Sabtu (16/8/2014).

Keterlibatan masyarakat sangat penting utamanya kaitannya dengan pelayanan dan promosi, karena membangun tradisi pariwisata kuncinya ada pada masyarakat, baik tradisi, karakter dan pola perilakunya.

“Di beberapa pariwisata, masyarakatnya cenderung cuek dan apatis dengan turis yang datang ke lokasi. Hal ini karena mereka tidak dapat pengetahuan tentang nilai ekonomis yang didapat jika pariwisata berkembang. Mereka tidak tahu, padahal daya tarik wisata bukan hanya tempatnya namun, masyarakat dan fasilitasnya,” terangnya.

Untuk itu, agar masyarakat bisa wellcome dengan turis yang datang dan membenahi fasilitas demi keuntungan bersama, harus ada komunikasi yang saling bersinergi dan efektif. “Itu bisa dilakukan lewat kelompok kecil atau semacam komunitas. Di sana mereka bisa belajar bersama dan membangun bersama,” jelasnya. (ain/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
32o
Kurs