Kamis, 2 Mei 2024

Percetakan Rugi Karena Terbatasnya Kurikulum 2013

Laporan oleh Triono
Bagikan

Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) mengaku kecewa dan merasa dirugikan karena penerapan terbatas Kurikulum 2013 secara sepihak oleh Anies Baswedan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah.

“Kami sangat dirugikan dengan keputusan Mendikbud, karena sudah mencetak buku-buku yang dipesan,” kata Jimmy Juneanto Ketua Umum PPGI dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (8/12/2014).

Jumlah buku yang dipesan oleh sekolah-sekolah pada semester satu tahun ajaran 2014/2015 mencapai 245 juta eksemplar dengan nominal Rp3,1 triliun. Sedangkan untuk semester dua, buku yang dipesan sebanyak 267 juta eksemplar dengan nilai Rp1,9 triliun.

“Penyaluran buku untuk semester satu mencapai 95 persen, sementara yang sudah dibayar baru 48 persen,” keluhnya seperti dilansir Antara.

Sedangkan penyaluran buku untuk semester dua baru 60 persen dan belum dibayar sama sekali.

Penerapan terbatas Kurikulum 2013, lanjutnya, mengejutkan banyak pihak karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tidak berkonsultasi pada PPGI terlebih dahulu.

Ahmad Mughira Nurhani Sekjen PPGI menjelaskan, pihak percetakan sudah berupaya maksimal untuk mencetak buku Kurikulum 2013.

“Kemampuan percetakan seluruh Indonesia hanya 2,1 juta eksemplar. Jadi, kami berupaya maksimal, dengan waktu yang sangat singkat,” kata Mughi.

Pihak PPGI berharap, Kemdikbud mempunyai solusi untuk mengatasi permasalahan itu.

“Kami ingin semua buku yang sudah dipesan dibayarkan semua,” pungkas Mughi.(ant/ono/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
33o
Kurs