Kamis, 15 Mei 2025
Surabaya Asyik

Sang Pendiri Kota Surabaya

Laporan oleh Desy Kurnia
Bagikan

Di tengah gemerlap hari jadi Kota Surabaya ke-720, semestinya kita menguak ingatan pada tokoh besar pendiri kota tercinta ini. Salah satu yang patut mendapat perhatian adalah Joko Jumput yang makamnya berada di antara pertokoan, di Jalan Praban. Majalah {tooltip44} mengupasnya untuk anda.

———————-

Siapa pula Joko Jumput memang agak misterius. Namun, riwayat yang berkembang tersiar Joko Jumput salah satu peletak sendi-sendi pemerintahan Surabaya di masa kepemimpinan Adipati Jayengrono dan setelahnya. Sebuah catatan bahkan menyebut, Joko Jumput adalah seorang anak raja Mataram yang berusaha menutup jatidirinya sebagai pangeran di Surabaya.

Kawasan Praban dan sekitarnya bisa menjadi salah satu area penelusuran sejarah tentang keberadaan kerajaan Surabaya masa lalu. Di kawasan ini terdapat gang Tumenggungan (dipercaya sebagai tempat tinggal para tumenggung), gang Kadipaten (tempat para adipati), dan Praban (diyakini sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya). Termasuk Bubutan yang erat terkait dengan lokasi pembuatan dan penyimpanan peralatan perang).

Medium lain bisa ditelusuri di komplek makam Joko Jumput. Di komplek makam yang nyaris tak terlihat dari jalan raya karena diapit oleh pertokoan besar itu, ternyata terdapat empat makam penting.

Kata Abdul Ghofar Baidowi, 40 tahun, juru kunci makam, keempat makam itu adalah makam Joko Jumput dan ibu angkatnya yang bernama Rondo Prabankinco. Lalu makam Putri Purbowati yang diketahui sebagai istri Joko Jumput. Putri Purbowati adalah anak raja pertama Surabaya Adipati Jayengkrono. Sedangkan makam satunya lagi adalah makam ibu kandung Joko Jumput.

Ghofar juga menyebut, selain makam terdapat juga senjata dan alat-alat yang terkait erat dengan kehidupan Joko Jumput. Salah satunya ada lumpang besar yang digunakan oleh Joko Jumput dan ibunya untuk membuat ramuan jamu. Jadi, selain ahli di bidang pemerintahan, Joko Jumput juga ahli ilmu kesehatan.

Kampung di mana makam Joko Jumput berada disebut dengan gang Kinco. Nama Kinco diambil dari nama Ibu Joko Jumput. Konon semenjak pertama kali datang ke Surabaya, Joko Jumput dengan Ibunya sudah tinggal di kawasan tersebut yang kini dikenal dengan Jalan Praban.

Perkampungan itu kini kerap ramai oleh peziarah, terutama pada Jumat malam. Kata Ghofar, peziarah itu datang tidak hanya dari Surabaya, tapi juga dari daerah lain di Jawa Timur bahkan luar Jawa. Karena pintu masuk ke makam agak sempit dan agak sulit untuk pengendara, sebaiknya terlebih dulu menghubungi Abdul Ghofar, sang juru kunci yang tinggal di Praban Wetan III (gang Kinco) No. 27 Surabaya.(scg/edy)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Kamis, 15 Mei 2025
32o
Kurs