Siswa Meninggal, Karena Takut Razia HP

Seorang siswa yang duduk di bangku kelas 7 di SMP 163 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, PPD (12), tewas setelah jatuh dari lantai empat bangunan sekolahnya, diduga lantaran takut adanya kegiatan razia telepon selular di sekolahnya, sekitar pukul 09.30 WIB, Jumat(10/10/2014).

Ajun Komisaris Polisi Murgianto Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pasar Minggu, mengatakan, berdasarkan keterangan teman korban sebelumnya PPD berniat membantu temannya menyembunyikan telepon selular di belakang jendela, karena takut akan razia telepon seluler.

“Karena takut akan ada operasi telepon selular dari pihak sekolah,” kata Murgianto, seperti yang dilansir Antara.

Mugianto mengatakan, berdasarkan keterangan ZR (12) yang merupakan teman PPD, menyebutkan, awalnya para pelajar melihat Staf Kesiswaan Ertha dan Suwarno naik ke lantai empat menuju kelas 7-D. Melihat kedua guru itu naik ke lantai 4, para pelajar panik khawatir akan ada razia telepon selular.

“Kemudian korban merasa takut dan panik karena pada saat itu korban sedang meminjam telepon selular milik RZ,” ujar Murgianto.

Kemudian PPD yang panik, berusaha untuk segera menyembunyikan telepon selular tersebut di belakang dinding tembok kelas dari jendela, dan hingga akhinya ia terjatuh ke lantai dasar.

Murgianto juga menjelaskan, berdasarkan keterangan dari Ertha, sebenarnya mereka menuju lantai empat hanya untuk memantau aktifitas belajar yang memberlakukan kurikulum baru sudah sesuai atau tidak. Namun sebelum masuk ke ruang kelas, dirinya justru mendapatkan laporan adanya siswa yang jatuh ke lantai dasar.

Sementara itu, Suhadi Siswanto Kepala SMPN 163 membantah jika pihak sekolah sedang akan merazia telepon selular milik pelajar. Ia menduga korban merasa panik dan khawatir akan ada razia sehingga berusaha menyembunyikan telepon selular milik temannya.

Korban sempat mendapatkan perawatan ke Rumah Sakit Siaga Pejaten Barat selama 1,5 jam, namun meninggal dunia karena mengalami pendarahan pada bagian kepala dan hidung.(ant/nif/ipg)