Jumat, 29 Maret 2024

Korlantas Polri Ceroboh, Pantura Macet Parah

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi

Neta Sanusi Pane ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) mengatakan, sistem pengamanan malam Natal yang dilakukan Polri di seluruh Indonesia patut diapresiasi.

Sebab situasi keamanan dan ketertiban masyarakat terjaga dengan kondusif. Namun Polri kebobolan dalam mengantisipasi situasi arus lalu lintas, sehingga kemacetan parah terjadi selama tiga hari terakhir di jalur Pantura Jawa.

“Indonesia Police Watch (IPW) menyesalkan, kecerobohan yang dilakukan jajaran Korlantas Polri, terutama dalam mengantisipasi kemacetan parah di musim liburan Natal dan Tahun Baru ini. Untuk itu Kapolri perlu mengevaluasi Koorlantas Polri agar kasus serupa tidak terulang,” ujar Neta di Jakarta, Jumat (25/12/2015).

Dia mengatakan, kecerobohan jajaran Korlantas Polri terlihat dari tidak adanya persiapan dalam menghadapi dan mengantisipasi situasi lalu lintas menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru.

Berbeda dengan jajaran Bareskrim dan Densus 88 Anti Teror yang melakukan antisipasi secara ketat serta melakukan berbagai penggerebekan ke kantong-kantong radikalisme, sehingga gerakan aksi-aksi teror bisa diantisipasi. Terbukti pelaksanaan malam Natal 2015 berjalan aman.

Sebaliknya, akibat kecerobohan jajaran Korlantas Polri kemacetan parah “menyergap” jalur Pantura Pulau Jawa. Mulai dari Pelabuhan Merak, Jalan Tol Merak menuju Jakarta, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Cikampek hingga Jalan Tol Cipali macet total sejak 23 Desember malam hingga 25 Desember pagi. Tanda-tanda akan terjadinya kemacetan parah sebenarnya sudah terlihat sejak 23 Desember malam.

Saat itu pintu keluar Jakarta ke arah Timur sudah sangat padat dan tak terkendali. Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Cikampek, Jalan Kalimalang, Jalan Casablanca, Jl Arteri Klender, Jl Raya Pulogadung sudah padat dan macet parah. Tapi ironisnya, tak satu pun polisi lalu lintas terlihat di jalanan.

“Hingga pukul 00.30 tanggal 24 Desember, tak terlihat polisi di jalanan. Polisi baru terlihat pada 24 Desember pagi ketika situasi lalu lintas Pantura makin tak terkendali. Irjen Condro Kirono Kakorlantas Polri pun baru melakukan patroli udara pada 24 Desember siang. Akibatnya situasi lalulintas Pantura sudah kacau balau,” kata dia.

Menurut Neta, kecerobohan Koorlantas Polri ini sangat disayangkan. Padahal saat Lebaran 2015, jajaran Korlantas bekerja cermat dalam mengantisipasi arus mudik. Jadi, walaupun lalulintas sangat padat, pagar betis yang dilakukan Polri tetap bisa mengurai kemacetan mudik Lebaran.

Tidak seperti di liburan Natal, situasi lalu lintas tidak terkendali dan polisi terlambat tiba di jalanan. Akibatnya titik titik rawan kemacetan “mengunci” dan pengguna jalan terjebak puluhan jam di jalan tol.

Untuk itu, kata Neta, Kapolri harus segera mengevaluasi jajaran Korlantas Polri. Tujuannya agar ada keseimbangan kinerja di Polri dalam menghadapi peristiwa penting, seperti Natal dan Tahun Baru.

Di satu sisi Bareskrim dan Densus 88 sudah bekerja maksimal mengantisipasi teroris, seharusnya jajaran Korlantas juga mampu mengantisipasi kemacetan lalulintas agar jalan tol tidak menjadi arena “parkir nasional” atau parade kemacetan nasional.(faz/dwi/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs