Jumat, 17 Mei 2024

Laporan Awal Tunjukkan Satu Pilot Rusia Tewas

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Pesawat tempur Su-24 buatan Rusia. Foto: Reuters

Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (24/11/2015) waktu setempat menyatakan, data awal memperlihatkan satu dari dua pilot yang melontarkan diri dari satu pesawat tempur tewas akibat tembakan dari darat saat ia turun dengan menggunakan parasut ke darat di Suriah.

Sementara itu seorang anggota Marinir tewas selama upaya pertolongan yang dilakukan setelah penembakan pesawat Rusia tersebut.

Pada Selasa pagi, pesawat tempur Turki menembak-jatuh satu pesawat tempur Su-24 milik Rusia, setelah mengeluarkan sejumlah peringatan mengenai dugaan pelanggaran wilayah udara Turki oleh pesawat Rusia itu. Namun Rusia menyatakan pesawatnya “ditembak-jatuh di wilayah udara Suriah”.

“Kedua pilot pesawa Su-24 tersebut melontarkan diri dari pesawat. Menurut data awal, salah seorang dari mereka tewas di udara akibat tembakan dari darat,” kata Sergei Rutskoy, Kepala Direktorat Operasi Utama Staf Umum Rusia, di dalam pernyataan daring Kementerian Pertahanan Rusian.

Rutskoy juga mengkonfirmasi seorang Marinir Rusia tewas selama operasi pertolongan dan satu helikopter Mi-8 ditembak-jatuh.

Namun, operasi pencarian pilot pesawat Su-24 tersebut akan dilanjutkan, ia menambahkan.

Satu dari dua helikopter Mi-8, yang hancur akibat tembakan mortir dari darat, dalam misi penyelamatan melakukan pendaratan darurat “di daerah netral”, kata Rutskoy.

“Tim pencarian dan pertolongan serta awak helikopter Mi-8 diungsikan dan kini berada di Pangkalan Udara Hmeimim, Suriah, tempat satu kelompok personel Angkatan Udara Rusia bagi serangan anti-teror berada),” kata Rutskoy.

Mengenai penembakan pesawat tempur Rusia itu, Rutskoy menyatakan, “Diduga pesawat Su-24 tersebut dihantam rudal jarak-dekat dengan pencari sinar infra merah.”

“Alat pemantau objek tak mendaftar upaya apa pun oleh pesawat Turki untuk mengadakan kontak radio atau visual dengan awak kami,” ia menambahkan, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Keterangannya bertolak-belakang dengan pernyataan Turki mengenai dikeluarkannya 10 peringatan dalam lima menit mengenai pelanggaran pesawat Su-24 itu terhadap wilayah udara Turki, sebelum dua jet F-16 “turun-tangan”.

Rutskoy juga menegaskan jet tempur Rusia tersebut “tidak melintasi wilayah udara Turki, yang ia katakan dapat dibuktikan oleh data akurat pemantau objek” dan data dari sistem pertahanan rudal Suriah.

“Namun data pengawas dari radar Pangkalan Udara Hmeimim mencatat pelanggaran wilayah udara Suriah oleh jet tempur Turki yang melakukan serangan,” kata Rutskoy.

Rutskoy, yang memperingatkan bahwa kontak militer antara Rusia dan Turki akan dibekukan, mengatakan Rusia akan memperkuat langkah keamanan guna melindungi Angkatan Udaranya dan pangkalan udara di Suriah, serta pertahanan anti-pesawat.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 17 Mei 2024
32o
Kurs