Sabtu, 25 Mei 2024

Antisipasi Terorisme, CCTV di Objek Wisata Harus Fungsi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
PDTS KBS sejak Januari 2014 lalu memasang CCTV di sejumlah titik di dalam lingkungan KBS. Foto: Totok/Dok. suarasurabaya.net

Irpan Harianja Ketua Forum Komunikasi Pengelola Objek Wisata (Forkom) Surabaya menyarankan agar semua pengelola objek wisata mengaktifkan pemantauan melalui Closed Circuit Television (CCTV).

Peningkatan wisatawan di sejumlah objek wisata di Surabaya pada pergantian tahun ini cukup signifikan.

Irpan menyebutkan, rata-rata terjadi lonjakan antara 30 persen hingga 40 persen di semua objek wisata Surabaya dibandingkan dengan Desember 2014.

Salah satu yang terlihat, antrean panjang di Kebun Binatang Surabaya sejak jelang Natal 2015 lalu hingga hari pertama 2016 ini.

Kendaraan pengunjung KBS tampak meluber. Lalu lintas di Jalan Diponegoro hingga ke Jalan Wonokromo, pada hari libur Jumat, (1/1/2016), tampak tersendat.

Menurutnya tren peningkatan wisatawan ini akan terus berlangsung hingga Minggu (3/1/2016). Sebab pada Senin (4/1/2016) siswa sudah mulai masuk sekolah.

Irpan mengatakan, Forkom telah berkoordinasi dengan Satuan Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polda Jatim berkaitan dengan peningkatan wisatawan ini.

“Kami sudah koordinasi. Memang di KBS tersendat, tapi sudah ada bantuan baik dari kepolisian,” ujarnya ketika dihubungi suarasurabaya.net, Jumat.

Tidak hanya soal lalu lintas, koordinasi dengan Pam Obvit juga berkaitan dengan antisipasi tindak kejahatan terorisme di objek wisata di Surabaya.

“Salah satunya dengan cara mengawasi orang-orang yang mencurigakan. Ya, syaratnya memang CCTV harus menyala,” katanya.

Sebab itulah, dia juga telah meminta seluruh pengelola objek wisata di Surabaya untuk memantau CCTV yang sudah ada.

“Saya yakin setiap objek wisata punya. Karena harga CCTV sekarang sudah tidak terlalu mahal, ya,” ujarnya.

Meski demikian, mengingat sejarah terorisme di objek wisata Surabaya yang belum pernah terjadi, Irpan optimistis tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan terorisme.

“Karena rata-rata pengunjung kami (objek wisata Surabaya) adalah wisatawan domestik,” katanya. (den/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Surabaya
Sabtu, 25 Mei 2024
28o
Kurs