Selasa, 18 November 2025

BNPB Peringatkan Ancaman Banjir-Longsor Hingga Januari 2017

Laporan oleh Tito Adam Primadani
Bagikan
Ilustrasi. Logo BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebagian wilayah di Indonesia masih mempunyai potensi ancaman bencana banjir dan tanah longsor, mengingat puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada Januari 2017.

“Masyarakat dan pemerintah daerah harus mewaspadai ancaman bencana banjir dan tanah longsor yang diprediksi akan terus meningkat hingga Januari 2017,” katanya Sutopo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB seperti dilansir Antara, di Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Anomali cuaca dan kemarau basah mengakibatkan bencana hidrometeorologi meningkat selama tahun 2016.

Data BNPB menunjukkan jumlah kejadian bencana adalah 1.985 kali. Dampaknya 374 orang meninggal, 383 orang luka, 2,52 juta jiwa menderita atau mengungsi dan ribuan rumah rusak.

Longsor menjadi bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa. Diprediksi banjir dan longsor akan makin meningkat hingga Maret 2017.

Menurut data yang didapatkan dari BNPB, 315 kabupaten dan kota berada di daerah bahaya banjir dengan tingkatan sedang hingga tinggi di Indonesia. Jumlah penduduk terpapar dari bahaya banjir dengan tingkatan sedang hingga tinggi sebanyak 63,7 juta jiwa dan sebanyak 6.102 banjir dalam kurun waktu 10 tahun. Sedangkan 2,7 ribu jiwa meninggal akibat banjir dalam kurun waktu 10 tahun.

Potensi banjir diprediksi akan meningkat hingga akhir tahun 2016 seiring dengan meningkatnya intensitas hujan

“Kawasan yang perlu mendapat perhatian khusus antara lain Aceh, Kota Medan, Kawasan Riau (Sungai Siak, Kampar, Rokan), Jambi (Sungai Batanghari), Banten (Sungai Ciujung dan Cisadane). Curah hujan di wilayah Indonesia akan terus meningkat. La Nina dan Dipole Mode negatif diperkirakan sampai Desember 2016. Suhu mula laut perairan di Indonesia masih hangat,” katanya.

Selain itu, wilayah lainnya yaitu Jakarta (Sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Angke), Jawa Barat (Sungai Citarum), Jawa Tengah meliputi Wilayah Sungai Jratunseluna, Sungai Bengawan Solo Hulu dan Sungai Citanduy, serta Jawa Timur di sepanjang Sungai Bengawan Solo dan Sulawesi. (ant/tit)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 18 November 2025
25o
Kurs