Perjuangan para bidan PTT untuk memperjuangkan hak-haknya setelah sekian lama, sudah diambang keberhasilan. Tetapi dibutuhkan kebersamaan dan persatuan agar layanan terhadap masyarakat tetap jadi tujuan utama dalam berkarya.
“Perjuangan kita semua masih belum tuntas. Masih ada beberapa hal yang harus terus diperjuangkan. Untuk itu kebersamaan dan persatuan harus tetap dijaga. Jangan terpecah belah, demi menjaga layanan kepada masyarakat,” ujar Rieke Diah Pitaloka.
Satu di antara perjuangan yang telah dilakukan para bidan adalah mendesak pemerintah agar bidan memperoleh hak-haknya sesuai dengan pengabdiannya yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun.
“Mosok menjadi PNS itu tujuan memilih menjadi bidan? Bidan punya tugas yang lebih dari itu. Malah lebih berat dari cuman sekadar PNS. Ini yang harus dipahami,” kata Rieke di hadapan bidan se Jawa Timur.
Beberapa bidan yang hadir pada konsolidasi di kantor Dinas Kesehatan Jawa Timur, berharap pemerintah termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperhatikan nasib para bidan sehingga dalam aktivitas kerjanya tidak lagi muncul kegalauan.
“Kami galau, karena kami harus bekerja secara maksimal demi kesehatan serta keselamatan masyarakat. Termasuk Ibu-ibu dalam persalinan. Kami berharap pemerintah memperhatikan perjuangan kami ini,” kata Elindri satu di antara bidan asal Nganjuk, Jatim.
Senada dengan itu, Rohmawati bidan asal Kota Malang juga menyampaikan bahwa sudah lebih dari 10 tahun dirinya menjadi bidan. “Tapi kami mendengar kabar bahwa untuk pengangkatan menjadi PNS harus membayar sejumlah uang. Apakah benar?” tanya Rohmawati.
Mendengar itu, Rieke langsung menegaskan bahwa hal itu tidak benar sama sekali. “Oleh karena itu saya dan kawan-kawan semua di Jakarta berharap bidan se Jawa Timur tetap bersatu dan jangan terpecah belah,” kata Rieke Diah Pitaloka saat menjadi pembicara pada konsolidasi bidan se Jawa Timur, di Surabaya, Selasa (10/5/2016).(tok/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
