Selasa, 21 Mei 2024

Indonesia dan Iran Sepakat Perkuat Kerja Sama Migas dan Perdagangan

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden dengan Hassan Rouhani Presiden Iran. Foto: Setpres

Pemerintah Indonesia membuka era baru dalam hubungan kerja sama antara Indonesia dan Iran. Usai pertemuan yang dilakukan Joko Widodo Presiden dengan Hassan Rouhani Presiden Iran pada Rabu, 14 Desember 2016 di Istana Jomhouri, Sa`dabad, Iran, kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama. Kunjungan Joko Widodo Presiden ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Presiden Rouhani berkunjung ke Indonesia pada April 2015.

“Saya sangat senang dapat memenuhi undangan Presiden Rouhani berkunjung ke Iran. Saya yakin kunjungan saya kali ini akan membuka era baru, hubungan yang lebih baik lagi antara Indonesia dan Iran,” ujar Joko Widodo Presiden dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan.

Joko Widodo Presiden sendiri kemudian menerangkan bahwa bentuk kerja sama yang menjadi fokus perhatian keduanya kali ini ialah mengenai energi serta minyak dan gas bumi. Bentuk kerja sama di bidang tersebut diyakini akan memberi keuntungan bagi Indonesia di mana pemerintah dapat melakukan efisiensi harga untuk pembelian LPG dari Iran.

“Pembelian LPG dari Iran ke Indonesia untuk tahun 2017 sebesar lebih dari 500.000 metric ton. Dan dengan kerjasama pembelian LPG ini, maka efisiensi harga dapat dilakukan,” terang Presiden.

Pemerintah Iran sendiri juga memiliki komitmen untuk berinvestasi di Indonesia. Presiden Jokowi mengungkap rencana investasi pembangunan kilang minyak dan pembangkit listrik mobile di Indonesia oleh Iran.

“Rencana investasi pembanguan refinery di Jawa Timur oleh Iran. Pembangunan mobile power plant oleh Iran di Indonesia sebesar kurang lebih 5.000 MW,” ungkap Presiden.

Selain itu, turut dibahas keduanya mengenai kemungkinan untuk melakukan kerja sama pengelolaan dua ladang minyak di Ab-Teymoura dan Mansouri. Sebelumnya pada bulan Agustus lalu, PT. Pertamina dan National Iranian Oil Company telah menandatangani kesepahaman untuk melakukan studi pendahuluan terhadap kedua lapangan minyak raksasa di Iran tersebut.

Adapun dalam bidang ekonomi, Joko Widodo Presiden membawa serta dalam kunjungannya sebanyak 60 CEO dan pengusaha dari Indonesia. Para CEO dan pengusaha tersebut akan bertemu dengan CEO dan pengusaha Iran untuk membahas berbagai bentuk kerja sama bisnis.

“Saya senang bahwa dalam kunjungan kali ini, saya disertai dengan 60 CEO dan pengusaha dari Indonesia. Mereka bergerak di berbagai bidang. Mereka akan bertemu CEO counterpart, mitra dan melakukan pertemuan bisnis peningkatan perdagangan antara Iran dan Indonesia,” terangnya.

Pertemuan tersebut juga membahas tentang situasi dunia saat ini. Indonesia kembali menekankan pentingnya pendekatan dialog secara damai dalam menyelesaikan berbagai konflik di berbagai kawasan baik di Timur Tengah, Syria, Yaman dan Myanmar.

“Dan Indonesia ingin terus melanjutkan peran aktif untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia,” imbuh Presiden.

Menutup pernyataannya, Joko Widodo Presiden menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sambutan hangat yang telah diberikan pihak tuan rumah dalam kunjungannya ini.

Senada dengan Joko Widodo Presiden, Presiden Rouhani menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Indonesia. Rouhani juga menyambut baik usulan pemerintah Indonesia terkait pengelolaan ladang minyak di Iran.

“Kami siap untuk berpartisipasi dalam pembangunan pembangkit listrik, bendungan, saluran air, serta berbagai bantuan teknis kepada Republik Indonesia. Dan tentu saja Republik Indonesia juga dapat aktif dan berpartisipasi dalam industri migas di Republik Islam Iran,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, pemerintah Iran juga menganggap kerja sama di sektor energi antara kedua negara merupakan suatu hubungan strategis. Pihaknya pun menyatakan kesiapan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia dalam bidang tersebut.

“Tentu saja hubungan antara kedua negara di sektor energi kami anggap sebagai hubungan kemitraan yang strategis. Republik Islam Iran siap untuk memenuhi kebutuhan Republik Indonesia di bidang minyak bumi, gas, LPG, maupun produk sampingan dari industri tersebut,” terang Rouhani.

Sebelum menyampaikan Pernyataan Pers Bersama, Presiden Jokowi dan Presiden Rouhani mengadakan pertemuan Tete-a-tete, pertemuan bilateral dan menyaksikan penandatanganan empat nota kesepahaman.

Adapun keempat nota kesepahaman tersebut adalah MOU mengenai Ekstradisi ditandatangani oleh Retno Marsudi Menteri Luar Negeri dan Menteri Kehakiman Iran, Mutual Legal Asisstance ditandatangani oleh Retno Marsudi Menteri Luar Negeri dan Menteri Kehakiman Iran, MOU Kerjasama Kelistrikan dan Energi Terbarukan ditandatangani oleh Ignasius Jonan Menteri ESDM dan Menteri Energi Iran, MOU Kerjasama Investasi ditandangani oleh Thomas Lembong Kepala BKPM dan Kepala Badan Investasi Iran.

Tiba di Istana Jomhouri sekitar pukul 09.38 waktu setempat (13.08 WIB), Joko Widodo Presiden disambut langsung oleh Hassan Rouhani Presiden. Keduanya kemudian melakukan pemeriksan barisan kehormatan usai lagu kebangsaan kedua negara selesai diperdengarkan.

Dalam kunjungannya tersebut, Joko Widodo Presiden didampingi di antaranya oleh Darmin Nasution Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Pratikno Menteri Sekretaris Negara, Retno Marsudi Menteri Luar Negeri, Ignasius Jonan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Thomas Trikasih Lembong Kepala BKPM, Muliaman D. Hadad Ketua OJK, Dwi Soetjipto Direktur Utama Pertamina, serta Sofyan Basir Direktur Utama PLN.(jos/iss/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Selasa, 21 Mei 2024
32o
Kurs