Jumat, 17 Mei 2024

Inovasi Layanan Publik yang Baik Tidak Selalu dengan IT

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Simposium dan Pameran Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016, di JX International, Rabu (31/3/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Instansi pemerintah, pada dasarnya adalah pelayan publik. Pelayanan terhadap publik harus selalu diperbaiki. Karena itu, harus ada inovasi pelayanan publik.

Hal ini dikatakan oleh Mirawati Sudjono Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

“Intinya begini ya, setiap instansi dan aparatur itu wajib melakukan inovasi,” ujarnya kepada wartawan di ajang Simposiom dan Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016 di JX Internasional, Kamis (31/3/2016).

Keharusan akan inovasi ini memang menjadi bagian dari program Kemenpan-RB bertajuk one agency one inovation, yang mana semua instansi di Indonesia harus memunculkan inovasi pelayanan setiap tahunnya.

Simposium dan Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional di Jatim, tahun 2016 ini, merupakan yang ketiga kalinya sejak 2014 lalu.

Menurut perempuan yang biasa dipanggil Mira, acara ini memang ditujukan untuk mengumpulkan semua inovasi pelayanan publik terbaik dari seluruh instansi di Indonesia menjadi top 99 inovation.

Adapun penilaian inovasi pelayanan publik ini, kata Mira, berdasarkan substansi dari inovasi pelayanan publik tersebut.

“Inovasi itu kan memecahkan masalah. Jadi kalau masalahnya A, penyelesaiannya juga A. Tidak bisa Z. Yang utama, invasi ini bisa dicontek oleh instansi lain si daerah lain,” katanya.

Tidak hanya itu, kriteria inovasi terbaik juga berdasarkan keunikan penyelesaian masalah, serta manfaatnya.

“Bukan cuma buat keren-kerenan,” ujar Mira. Selain itu dia menegaskan, inovasi itu juga diterapkan secara berkesinambungan, bukan hanya untuk kompetisi.

Termasuk dalam 99 inovasi terbaik, Jawa Timur menyumbangkan 14 inovasi terbaiknya. Karena itu pula, acara Kemenpan-RB ini diadakan di Surabaya.

Mira menegaskan, inovasi pelayanan publik tidak melulu dengan teknologi informasi (IT). “Tidak selalu. Tidak selalu IT,” katanya.

Dia mencontohkan, inovasi toilet pujasera di Banyuwangi yang berhasil masuk ke dalam 99 inovasi terbaik.

“Inovasi itu kan banyak, tidak harus dengan IT. Toilet juga bisa masuk menjadi kriteria terbaik,” ujarnya. (den/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 17 Mei 2024
33o
Kurs