Selasa, 14 Mei 2024

Kemenhub Panggil Organda dan Angkutan Aplikasi Buat Kesepakatan

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Ignasius Jonan Menteri Perhubungan. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan akan memanggil Organisasi Pengusaha Angkutan Darat, Dinas Perhubungan DKI Jakarta serta operator taksi dan angkutan berbasis aplikasi pada Rabu (23/3/2016) untuk membuat kesepakatan.

“Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Darat akan panggil penggurus organda, Dishub DKI, Grab, Uber untuk membuat konsensus, kesepakatannya bagaimana,” kata Ignasius Jonan Menteri Perhubungan di Jakarta, Selasa (22/3/2016) malam.

Jonan menjelaskan sebetulnya pihaknya pernah memanggil operator angkutan berbasis aplikasi untuk mengurus izin resmi transportasi.

“Mereka setahun lalu ke saya, bilang untuk didaftarkan dan sebagainya, tapi kenapa enggak mau, mungkin enggak mau bayar pajak,” katanya.

Namun, pihaknya tidak akan menghentikan karena yang berhak melakukan hal itu, yakni Dinas Perhubungan DKI Jakarta di mana izin tersebut diurus.

Selain itu, Jonan juga menegaskan tidak perlu mengevaluasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan karena tidak ada aturan mengenai penggunaan aplikasi.

“Itu pernyataan yang keliru, UU Angkutan Jalan tidak mengurusi soal itu, kita yang mengatur sarana dan prasarananya,” katanya seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan yang menjadi pertentangan, yakni sarananya yang digunakan dalam aplikasi tersebut di mana menurut UU LLAJ No.22/2009 harus berbadan hukum dan diuji kir.

“Salah satu syaratnya, pengemudinya harus punya SIM A umum, bukan SIM A biasa,” katanya.

Jonan juga menegaskan pihaknya tidak kontra terhadap aplikasi, justru mendukung dengan syarat sarananya terdaftar resmi dan memiliki izin.

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu mengaku pihaknya juga sudah menerapkan aplikasi dalam pembelian tiket KA.

“Pertentangan ini bukan soal aplikasi, penggunaan aplikasi canggih itu justru membuat lebih efisien, saya malah mendorong untuk aplikasi, saya juga menerapkan aplikasi buat beli tiket kereta sejak tiga tahun lalu,” katanya.

Menurut dia, ada pihak tertentu yang berkepentingan menggeser seolah-olah Kemenhub tidak pro terhadap aplikasi. (ant/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 14 Mei 2024
31o
Kurs