Kamis, 2 Mei 2024

Masyarakat Sebaiknya Beri Kesempatan Pengikut Gafatar Perbaiki Diri

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Saleh Partaonan Daulay. Foto: Teropong Senayan

Saleh Partaonan Daulay Ketua Komisi VIII DPR RI berharap masyarakat memberikan ruang dan peluang bagi pengikut Gafatar untuk berubah dan memperbaiki diri. Diharapkan, seluruh pengikut gafatar yang ada bisa kembali menjalani kehidupannya sebagaimana layaknya warga negara lainnya. Apalagi, ada banyak di antara pengikut gafatar itu yang disinyalir tidak sadar telah terseret pada gerakan dan aktivitas keagamaan yang menyimpang.

“Ini momentum tepat untuk merangkul mereka. Ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengembalikan mereka ke keluarganya di daerah asal,” ujar Saleh di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Menyikapi kepulangan pengikut Gafatar ini, menurut Saleh, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, masyarakat di daerah asal dihimbau agar menerima mereka kembali dengan tangan terbuka. Tidak boleh ada perlakuan diskriminatif atau melihat mereka sebagai orang lain. Mereka perlu diajak berbaur kembali dengan masyarakat.

“Mereka itu kan bukan pelaku kriminal. Jangan-jangan mereka ini juga adalah korban. Tidak sadar sudah masuk kelompok yang menyimpang,” kata dia.

Kedua, pemerintah diminta untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan keamanan mereka jika kembali ke daerahnya. Oleh karena itu, aparat kepolisian mesti diberitahu data-data mereka secara pasti. Dengan begitu, pihak kepolisian setempat dapat memantau keberadaan mereka secara reguler.

Ketiga, pemerintah dituntut untuk memikirkan agar mereka yang tidak memiliki pekerjaan diberi kesempatan untuk berdikari. Ada banyak program pemerintah yang bisa diberikan kepada mereka. Di kementerian sosial ada program KUBe, UEP, dan lain-lain.

“Saya yakin, sebagian di antara mereka yang bergabung justru karena faktor ekonomi. Ini harus diselesaikan. Pemerintah diminta untuk intervensi dengan program-program yang ada,” ujar Saleh.

Keempat, para pemuka agama diminta untuk melakukan pembinaan dalam hal pemahaman dan pengamalan agama. Pembinaan ini dimaksudkan agar mereka tidak terjerumus lagi kepada kelompok-kelompok menyimpang lainnya. Dengan bekal pengetahuan keagamaan yang benar, mereka akan memiliki daya kritis untuk menolak ajaran-ajaran yang tidak benar.

“Saya kira kementerian agama bisa bekerja sama dengan pemuka agama di daerah. Perlu dilakukan fasilitasi dan pendampingan. Dengan begitu, diharapkan mereka bisa segera “pulih” dan kembali normal seperti sebelumnya,” kata Saleh.(faz/iss/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
30o
Kurs