Kamis, 25 April 2024

Mau Jalan Kaki Nikmati Surabaya, Gabung Manic Street Walker

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Foto: c2o-library.net

Moda transportasi masyarakat kebanyakan adalah kendaraan bermotor. Namun karena ingin menciptakan sesuatu yang beda, tercetuslah program Manic Street Walker untuk mengkampanyekan jalan kaki sebagai salah satu moda transportasi.

Anita Silvia Ketua Manic Street Walker mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program di C20 Library. Program digelar untuk mengenal kota Surabaya dengan moda transportasi kaki atau jalan kaki.
Bukan hanya ke kampung-kampung tapi juga ke pasar, toko atau gedung-gedung besar.

Referensi yang digunakan sampai tercetusnya program ini, kata dia, adalah seorang peneliti dari Australia yang meriset perkembangan Surabaya. “Saya melakukan perjalanan itu sesuai dengan apa yang ditulis di buku itu. Kami juga buat rute dari buku Soekarno, semacam napak tilas kita bisa lihat kuliner, teknologi, arsitektur desain dan lainnya,” kata Anita pada Radio Suara Surabaya.

Kata Anita, bangunan paling modern di Surabaya yang sudah dikunjungi yakni di Pasar Atom. Selasa mendatang, akan dilanjutkan di kawasan Eropa ala Surabaya yakni di Surabaya Utara.

“Berjalan kaki itu membuat kita bersentuhan dengan warga, anak sekolah, pekerja kantoran, makan-makanan lokal. Menyenangkan sekali. Gimana kita bisa menikmati dunia nyata kalau hanya berselancar di internet,” ujar dia.

Manic Street Walker dilakukan satu bulan sekali dan sebelum dilaksanakan akan diriset dulu rute mana yang akan dilalui. Termasuk melobi kantor-kantor yang akan masuk dalam rute.

Tiap kegiatan minimal 5 orang dan maksimal 20 orang. Kegiatan ini terbuka untuk umum dengan syarat peserta harus dalam kondisi sehat. Program ini biasanya berlangsung selama 3 jam dengan jarak tempuh 5 km.

“Sudah 30 rute yang kami buat. Ada juga orang luar negeri yang sempat ikut berpartisipasi dan bergabung dengan kami,” katanya.

Menurutnya, kampung Surabaya yang paling berkesan adalah di kampung Peneleh. “Saya baca bukunya Bung Karno, tempat itu jadi tempat lahirnya Soekarno. Selain itu juga ada makamnya WR Supratman yaitu Makam Peneleh,” ujarnya.

Hasil dari program Manic Street Walker itu akan dibuat festival dan akan dipublikasikan berupa buku, website ayorek.org, video dan peta wisata di tiga kawasan, kata Anita, Minggu (24/1/2016). (dwi/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs