Minggu, 5 Mei 2024

Nuansa Baru di Eks Lokalisasi Putat Jaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya saat mengunjungi kawasan Putat Jaya yang pernah dikenal sebagai pusat lokalisasi prostitusi di Surabaya, Senin (19/12/2016). Risma mengatakan, sudah sangat kentara perubahan di kawasan ini. Foto: Humas Pemkot Surabaya

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengapresiasi positif perubahan di kawasan Putat Jaya yang sempat identik dengan pusat lokalisasi. Setelah Pemkot Surabya mengalihfungsikan lokasi ini sejak Juni 2014 silam, ada banyak perubahan positif yang kini terlihat di sana. Warga di kawasan itu mulai berdaya melalui ekonomi kreatif.

Selain itu, tampilan kawasan Putat Jaya kini juga berubah menjadi lebih indah. Misalnya di Putat Jaya Gang VIII. Ada banyak warna di gang itu. Jalan dengan paving block di depan rumah warga dicat dengan aneka warna. Beberapa tanaman dan bunga juga sudah tumbuh di depan rumah warga.

Perubahan signifikan juga dipengaruhi oleh lukisan mural yang menghiasi tembok di Putat Jaya Gang VIII tersebut. “Wes apik, yo, saiki (sudah bagus, ya, sekarang),” ujar Risma ketika meninjau lokasi itu pasca-meresmikan lapangan futsal baru di lokasi yang sama, Senin (19/12/2016).

Risma mengatakan perubahan di Putat Jaya sangat cepat. Selain di Putat Jaya Gang VIII, Pemkot sebelumnya juga mengubah wajah di gang yang terkenal dengan bangunan eks Wisma Barbara sebagai wisma terbesar di eks lokalisasi dolly itu. “Saya berharap, warga di sini memiliki nuansa baru. Saya tahu persis perkembangan di sini. Dulu enggak begini,” katanya.

Di Putat Jaya Gang VIII, Risma sempat berkunjung ke rumah batik. Sembari berbincang dengan warga soal motif yang dikembangkan, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menyempatkan diri melukis mural bersama warga dan komunitas mural.

“Nanti kalau sudah settle, saya masukkan urban farming supaya warga menempatkan sayur-sayuran dan juga menata lighting nya,” katanya.

M Yunus Camat Sawahan menyatakan, warga di Putat Jaya bersemangat menata lingkungannya. Termasuk untuk melukis mural. Dia berharap, di setiap gang akan ada mural dengan tema berbeda. Misalnya di Gang VIII, karena ada rumah batik, lukisan mural bercerita tentang batik.

“Kami ingin setiap gang ada tema, ada karakter sendiri yang menceritakan apa yang ada di gang itu. Warga ingin apa, kami akan memfasilitasi. Kalau semua gang jadi, orang yang mau berkunjung ke sini bisa menikmati semua. Selain ada UMKM, lingkungannya juga bagus,” kata Yunus.(den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
24o
Kurs