Sabtu, 4 Mei 2024

Pengajar Bahasa Inggris dari Berbagai Negara Gelar Konferensi di Surabaya

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Heather Variavava Konjen Amerika Serikat di Surabaya saat memberikan sambutan di Konferensi ke 63 Teflin. Foto: Totok suarasurabaya.net

Mulai Kamis (8/9/2016) hingga Sabtu (10/9/2016) Asosiasi Guru atau Dosen Pendidikan Bahasa Inggris seluruh Indonesia; The Association for Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia (Teflin) menggelar konferensi ke 63 tahun 2016 di kampus Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya.

Hadir puluhan dosen serta pengajar bahasa Inggris dari sejumlah negara, diantaranya Singapura, Hongkong, Malaysia, Australia serta Indonesia sebagai tuan rumah.

Sejumlah pembicara yang hadir kali ini adalah para ahli serta praktisi pembelajaran Bahasa Inggris yang cukup ternama dari beberapa negara. Diantara mereka adalah: Prof. Christine Goh dari Nanyang Technological University, Singapura; Dr. Lindsay Miller dari City University, Hongkong; serta Prof. lesley Harborn Ph.D., dari The University of Technology Sydney, Australia.

Sebagai keynote speaker pada konferensi Teflin ke 63 tahun 2016 ini adalah Dra. Wahju Banjarjani M.Pd dari Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya yang dijadwalkan membawakan materi tentang pentingnya kreativitas serta inovasi dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Sebanyak 425 makalah dipastikan akan dibedah dan dibahas pada konferensi kali ini. Para peneliti dan praktisi akan berkumpul untuk berdiskusi serta berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka mengenai kreativitas dan inovasi pembelajaran bahasa Inggris.

Isu-isu penting diantaranya desain dan penggunaan materi pembelajaran bahasa Inggris, pengembangan materi pengajaran bahasa Inggris berbasis konten, teks, genre, metode pembelajaran bahasa, serta prosedur pembelajaran bahasa, akan dikupas dan didiskusikan bersama.

Heather Variavava Konsul Jenderal AS di Surabaya yang hadir pada konferensi Teflin ke 63 tahun 2016, dalam sambutannya mengatakan bahwa pembelajaran bahasa menjadi bagian penting pembelajaran bidang-bidang pengetahuan lainnya.

“Belajar bahasa menjadi sangat penting. Karena dengan bahasa, masyarakat menjadi lebih mudah memperoleh berbagai pengetahuan. Termasuk dengan belajar bahasa Inggris. Saya sendiri juga belajar bahasa Indonesia sebelum bertugas. Ternyata memberikan banyak manfaat,” kata Heather.

Dilokasi pelaksanaan konferensi, selain digelar berbagai seminar serta diskusi selama pelaksanaan juga dimeriahkan dengan hadirnya berbagai stand lembaga belajar bahasa Inggris dari beberapa negara, diantaranya dari Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.(tok/fik)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
27o
Kurs