Sabtu, 4 Mei 2024

Raja Ampat Harus Jadi Obyek Wisata Eksklusif

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Jokowi Presiden menanti matahari terbit perdana pada 1 Januari 2016 di Raja Ampat. Foto: Biro pers Istana Negara untuk suarasurabaya.net

Mengawali tahun 2016, Presiden Joko Widodo tengah menanti matahari terbit di Dermaga Pantai Waiwo, Raja Ampat, Jumat (1/1/2016).

Ditemani wartawan yang mengikuti perjalanannya dari Jakarta, Presiden banyak bercerita tentang harapan dirinya di sektor pariwisata.

Setelah mengunjungi langsung Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur minggu lalu, dan Raja Ampat, Papua Barat, Presiden optimis dalam dua-tiga tahun mendatang, target 20 juta wisatawan dapat terwujud.

“Destinasi sebagus ini kita punya banyak, kalau kita tidak dapat 20 juta (wisatawan), kebangetan. Negara tetangga 24-27 juta,” kata Presiden.

Untuk mencapai angka 20 juta itu, Presiden mengingatkan bahwa masih banyak yang harus dibenahi, seperti sektor promosi dan keputusan wilayah yang menjadi unggulan. “Dan juga perbaikan produk itu sendiri,” ujar dia.

Untuk Raja Ampat, Presiden menyebutkan tiga hal yang harus dipersiapkan, yaitu bandara dengan perpanjangan runway dan terminal, serta dermaga dan kapal. “Kapal diperlukan untuk akses antara pulau, kalau tidak ada mahal sekali,” kata Presiden.

Presiden juga telah meminta kepada menteri pariwisata untuk menjadikan Raja Ampat sebagai pariwisata yang eksklusif. Seperti ada kuotanya, biar hutan dan lautnya tidak rusak.

Sementara untuk Labuan Bajo, Presiden meyakini Labuan Bajo akan semakin terkenal. Bukannya tanpa alasan, Presiden menyampaikan keyakinannya itu.

Alamnya khas, hutannya tidak banyak, tapi vegetasinya unik. Dunia mana ada yang punya komodo? Di sekitarnya bisa untuk diving dan snorkling” kata Presiden. (jos/dwi/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
26o
Kurs