Sabtu, 25 Mei 2024

Tuan Rumah KTT OKI, Indonesia Mainkan Peranan Penting

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Retno LP Marsudi. Foto: Antara

Selaku tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yg ke-5, Indonesia akan memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan.

Retno LP Marsudi, Menteri Luar Negeri, mengatakan KTT ini sangat penting bagi Indonesia, OKI dan dunia.

Pertama karena situasi di Al-Quds tidak juga membaik sampai saat ini. Kedua, negosiasi dalam konteks quarted terhenti sejak Mei 2015. Ketiga, situasi dunia saat ini sangat dinamis, sehingga terjadi distruksi isu yang dikhawatirkan menjadikan isu Palestina menjadi tersingkirkan.

“Oleh karena itu, penting sekali KTT luar biasa ini diselenggarakan. Atas permintaan Palestina dan juga Sekjen OKI, Indonesia menjadi tuan rumah,” katanya, di Jakarta, Rabu (2/3/2016).

“Bagi Indonesia sendiri, ini adalah bentuk komitmen Indonesia terhadap pencapaian perdamaian stabilitas dunia dan sekaligus menerjemahkan mandat dari konstitusi kita.”

KTT ini diharapkan dapat memperkuat dukungan OKI dan dunia internasional terhadap penyelesaian masalah Palestina.

Isu Palestina sebagai prioritas dan, kedua, mencoba untuk membuat satu terobosan strategi untuk mengaktifkan kembali proses perdamaian di Timur Tengah atau penyelesaian isu Palestina.

“Tentunya apa yang kita lakukan ini, sejalan dengan upaya yang sedang dilakukan oleh Presiden Indonesia dalam terus menerus mengirimkan pesan damai di Timur Tengah dan menyampaikan kesediaan Indonesia untuk berkontribusi bagi pencapaian perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” kata Menlu.

KTT OKI diharapkan dapat menghasilkan political support, political statement. Kedua, tidak cukup berhenti pada political support tapi kita perlu suatu deklarasi yang isinya adalah action oriented wish forward sehingga political statement political support yang akan dihasilkan dalam KTT nanti akan ditindak lanjuti dengan action oriented wish forward-nya.

KTT luar biasa OKI ini akan diselenggarakan di Jakarta 6-7 Maret 2016 dan akan dihadiri sekitar 56 kepala negara dan kepala pemerintahan. Pelaksanaan KTT ini menjadi tanggung jawab mensesneg mulai tempat, venue, kendaraan, kesehatan dan catering peserta.

Rangkaian acaranya terdiri dari pertemuan senior official metting, kemudian dilanjutkan pertemuan tingkat menlu, dua pertemuan tersebut akan diselenggarakan tanggal 6 Maret. Kemudian pada 7 Maret akan dilangsungkan KTT.

Pramono Anung, Sekretaris Kabinet menjelaskan komposisi peserta terdiri dari 56 anggota OKI, 4 observer dan 4 quarted yaitu Rusia, Amerika, Uni Eropa dan PBB. Jadi total secara keseluruhan ada 64 peserta.

“Karena tanggal 6 itu hari Minggu dan kita ingin menunjukkan pada dunia bahwa kita adalah negara yang damai, car free day tetap diadakan seperti biasa,” kata Pramono.(jos/iss/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Surabaya
Sabtu, 25 Mei 2024
28o
Kurs