Sabtu, 20 April 2024

BNNK Surabaya Pastikan Belum Ada Flakka di Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi

AKBP Suparti Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya menceritakan, dia pernah ditanya anggota kepolisian Amerika Serikat saat koordinasi program kerja sama dengan LSM dan kepolisian Amerika Serikat yang rencananya di kawasan eks lokalisasi Dolly.

“Saya ditanya salah satu polisi USA. Bu Suparti, di Surabaya ini ada enggak pecandu yang kalau sudah kecanduan nabrak-nabrak pintu? Di Amerika ada seperti itu. Saya bilang di sini tidak ada. Waktu itu saya enggak ngeh. Mungkin yang dimaksud ya Flakka ini. Itu sekitar empat bulan lalu,” katanya.

BNN Pusat, kata Suparti, saat ini sedang proses menguji ratusan narkoba baru di laboratorium. Termasuk di antaranya jenis-jenis seperti tembakau gorilla. “Mungkin juga jenis-jenis seperti Flakka ini,” katanya.

Pengedar narkoba, kata Suparti, terus berinovasi mengemas narkoba dengan berbagai macam bentuk. Baik berbentuk obat sampai permen.

“Ini pentingnya kerjasama dengan masyarakat. Seperti kasus permen diduga narkoba kemarin. Saya kira masyarakat cerdas, walaupun kami sempat galau, ya,” katanya.

Mengenai pencegahan, kepada polisi Amerika itu Suparti mengatakan, di Indonesia, khususnya di Surabaya, ada hal-hal yang mungkin tidak didapati di luar negeri. Misalnya, budaya malu, juga budaya saling pengertian dan berusaha mengobati keluarga atau kerabatnya.

“Lingkungan itu punya pengaruh pada dampak penggunaan narkoba. Akan menekan pengguna. Yang tadinya sembunyi-sembunyi, sampai akhirnya ketahuan, dan tidak memakai lagi,” katanya.

Peran masyarakat dalam pencegahan narkoba, kata Suparti, sudah tertuang dalam Undang-Undang Narkotika nomor 35 tahun 2009. Berperan aktif untuk melaporkan hal-hal terkait narkotika sudah termuat dalam pasal 102 sampai 106 UU tersebut.

“Keluarga yang kena bisa berkoordinasi dengan kami. Intinya ikut mencegah. Sejauh ini peran masyarakat sudah banyak, terutama anak muda terkait komunitas di perguruan tinggi.

Juga para orangtua. Tapi sebagian dari mereka masih takut datang ke kami (BNN). Jangan takut datang ke kami,” katanya.(den/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
27o
Kurs