Rabu, 15 Mei 2024

Jaga NKRI dengan Sholawat Nabi, Habib Syech Diusulkan Dapat Tanda Jasa dari Presiden

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Habib Syech Abdul Qodir Assegaf (tengah) saat bersholawat bersama Gus Ipul (kiri) dan Abdullah Azwar Anas (kanan). Foto: Humas Jatim

Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Wakil Gubernur Jawa Timur mengusulkan para tokoh agama atau tokoh masyarakat yang terlibat aktif dalam memelihara semangat cinta tanah air bisa mendapatkan penghargaan dari presiden berupa tanda jasa atau satyalancana.

“Pendidikan cinta tanah air disamping diberikan di sekolah termasuk perguruan tinggi, juga dilakukan oleh para tokoh agama, kiai dan tokoh masyarakat secara terus menerus. Mereka ini layan mendapatkan penghargaan,” kata Gus Ipul ketika menghadiri Raker Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII Jawa Timur, di Hotel Majapahit Jalan Tunjungan Surabaya, Sabtu (16/9/2017).

Gus Ipul mencontohkan, untuk tokoh agam ada nama Habib Syech Abdul Qodir Assegaf yang selama ini secara terus menerus mengkampanyekan tidak hanya cinta kepada Allah dan Rasulnya melainkan juga cinta kepada tanah air.

Dengan syair-syair yang menyentuh, sederhana dan mudah dihafal, Habib Syech menjadikan ribuan Syekhermania, julukan bagi fans Habib Syech tidak hanya suka bersholawat, melainkan juga mencintai NKRI.

“Dengan jemaah Sholawat, Habib Syech hampir setiap hari keliling Indonesia. Disamping mengajak dekat dengan Tuhan dan mencintai Rosulullah pada saat yang sama juga cinta tanah air yang diikuti ratusan ribu masyarakat.
Ini sangat berharga bagi Indonesia,” ujar Gus Ipul.

Kemajuan teknologi yang berujung pada semakin mudahnya akses informasi menjadikan hampir tidak ada lagi sekat informasi antar idiologi. Pandangan-pandangan berbeda yang bertentangan dengan jati diri bangsa sangat mudah masuk.

Karenanya, di tengah gencarnya informasi global, maka fungsi dari para tokoh semisal Habib Syech sangat diperlukan untuk menjaga negeri ini agar kecintaan terhadap NKRI adalah harga mati.

Di tempat yang sama Muhammad Nasir, Menristek Dikti mengatakan, untuk menyadarkan bangsa khususnya diperguruan tinggi, di era teknologi informasi yang begitu cepat, maka yang perlu diantisipasi adalah penguatan terhadap jati diri bangsa khususnya dengan menjaga empat pilar kebangsaan.

“Supaya negara tetap dalam kondisi bersatu dalam wadah NKRI, perlu dijaga Pancasila dan UUD 1945 serta harus memahami semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila harus diterjemahkan satu per satu secara detail dalam kehidupan sehari-hari,” kata M Nasir. (fik)

Bagikan
Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 15 Mei 2024
29o
Kurs