Jumat, 19 April 2024

Mendikbud Akan Mencopot Kepala Sekolah yang Siswanya Terlibat Tawuran

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Muhadjir Effendi Mendikbud.Foto: Jose suarasurabaya.net

Muhadjir Effendi Mendikbud akan menjatuhkan sanksi keras kepada sekolah dan murid yang terlibat tawuran. Apalagi sampai ada korban jiwa, kepala sekolah akan direkomendasikan untuk dicopot.

Mendikbud menyesalkan perkelahian antar pelajar ini melibatkan enam pelajar dari dua sekolah yang berbeda yakini SMP Islam Asy-Syuhada dan SMP Asholihiyah Bogor yang menewaskan satu orang korban, ARS (16).

Kejadian ini berawal saat enam pelajar yang berduel untuk adu ilmu kebal namun nahasnya korban terkena sabetan celurit.

Muhadjir menyampaikan agar semua kepala sekolah lebih memperhatikan peserta didiknya karena pada kenyataannya perkelahian antarpelajar ini bukan kali pertama terjadi di Bogor.

Ia juga berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini dan jika masih terulang maka kepala sekolah akan dicopot.

Dalam perkelahian yang menewaskan satu orang itu, korban diduga meninggal akibat luka tusukan benda tajam pada bagian pinggang, kaki dan tangannya.

Kasus duel maut ini terjadi pada Jumat (24/11/2017) dan telah ditangani oleh Polres Bogor untuk ditindaklanjuti.

Guru juga harus mengetahui hal-hal yang terjadi pada peserta didiknya bukan hanya saat di kelas (sekolah) tetapi juga di luar sekolah.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lagi peristiwa yang sama yang dapat menghilangkan nyawa peserta didik.

Muhadjir mengingatkan agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan dia berharap agar sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor dapat membenahi diri untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Menurut Muhadjir, keberadaanya di Bogor untuk cek lapangan mengenai kejadian yang kurang menyenangkan ini.

Menurut Muhadjir, saat ini sedang dipersiapkan peraturan yang baru, yang pada dasaranya sekolah harus memperhatikan peserta didik baik di sekolah maupun di luar sekolah bahkan dalam keluarganya.

“Kalau kita tidak mengemban beban guru, kita tidak akan bisa membawa Indonesia lebih baik,” katanya.

“Oleh karena itu, sekali lagi saya ingatkan kalau sampai terjadi lagi kasus seperti ini maka sekolah akan saya minta bertanggungjawab terutama kepala sekolahnya,” kata Mendikbud.

Menurut dia, ketika sekolah menerima siswa, anak didik menjadi bagian dari peserta didik kita maka pada dasarnya sekolah bertanggung jawab sepenuhnya pada anak itu.

“Kalau tidak bisa jangan bikin sekolah, jangan jadi guru. Itulah resikonya jadi guru, bertanggung jawab pada keselamatan siswa. Nasib pendidikannya saja sudah jadi tanggung jawab kita, apalagi nyawanya,” katanya. (jos/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
32o
Kurs