Jumat, 26 April 2024

Menlu Minta Masukan Muhammadiyah Terkait Isu Yerusalem

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Foto: seskab.go.id

Retno LP Marsudi Menteri Luar Negeri mengunjungi Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Jumat (29/12/2017), untuk meminta masukan terkait masalah Yerusalem.

Menlu Retno tiba di Kantor PP Muhammadiyah pada pukul 14.00 WIB dan diterima langsung oleh Haedar Nashir Ketua PP Muhammadiyah.

“Kita bertukar pikiran terkait masalah Yerusalem. Intinya adalah kita semua Indonesia bersatu untuk mendukung Palestina,” kata Menlu Retno seusai pertemuan tertutup selama satu jam dengan Haedar Nashir.

Menurut Retno, terkait isu Yerusalem, PP Muhammadiyah memberikan dorongan penuh terhadap soliditas negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI). Alasannya, OKI merupakan satu-satunya entitas internasional yang bisa diharapkan menjadi motor penggerak untuk perjuangan Palestina.

“Pak Haedar tadi memohon agar diplomasi Indonesia mampu menjaga soliditas negara-negara OKI sehingga bisa bergerak mendukung perjuangan Palestina secara optimal,” kata dia seperti dilansir Antara.

Retno mengatakan meski dalam mendukung perjuangan Palestina memungkinkan menghadapi berbagai tantangan, namun Pemerintah Indonesia tetap konsisten memperjuangkan Palestina dengan menolak klaim sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

“Kita tahu jalannya bukan jalan yang lurus dan tenang, tetapi kita akan konsisten memperjuangkan Palestina,” kata dia.

Bersama PP Muhammadiyah, pihaknya juga membahas pentingnya menyerukan persatuan di Palestina, khususnya antara Hamas dan Fatah. Hal itu diharapkan mempermudah perjuangan di Palestina selanjutnya.

Haedar Nashir mengatakan terkait persoalan Yerusalem, Muhammadiyah memberikan apresiasi penuh terhadap sikap dan langkah-langkah yang telah ditempuh Pemerintah Indonesia.

“Pemerintah Indonesia tegas dan berani bahkan menjadi pelopor untuk menolak keputusan sepihak Donald Trump (Presiden Amerika Serikat),” kata Haedar.

Haedar juga memberikan apresiasi secara khusus kepada Menteri Retno yang tetap konsisten menghadapi beragam persoalan diplomatik dengan cara-cara khas Indonesia yang ditempuh melalui politik bebas aktif demi tegaknya tatanan dunia yang adil.

“Jadi Indonesia tidak sekadar membela Palestina tetapi juga berjuang demi tatanan dunia baru yang damai, adil, makmur, tanpa diskriminasi,” kata Haedar.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs