Sabtu, 25 Mei 2024

Mensos Meninjau Longsor di Nganjuk

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Menteri Sosial berdoa bersama keluarga korban longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel dan Dusun Jati, Desa Blongko Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk, Senin (10/4/2017). Foto: Kementerian Sosial RI

Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial meninjau lokasi longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel dan Dusun Jati, Desa Blongko, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Senin (10/4/2017).

Turut mendamping, Taufiqurrahman Bupati Nganjuk, Kol. Inf. Piek Budiyakto Danrem Madiun, Letkol Arh. Sri Rusyono Dandim 0810, AKBP Joko Sadono Kapolres Nganjuk serta Abdul Wahid Badrus Wakil Bupati Nganjuk.

Rombongan meninjau dapur umum yang dikelola Tagana, posko bencana alam dan dilanjutkan peninjauan lokasi longsor.

Mensos menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris korban meninggal dunia akibat longsor. Setiap korban meninggal mendapat santunan Rp15.000.000 sehingga total santunan yang diberikan kepada ahli waris adalah Rp75.000.000. Mensos juga menyerahkan bantuan logistik untuk bencana alam Kabupaten Nganjuk senilai Rp78.976.285.

Sebanyak lima orang menjadi korban tanah longsor pada Minggu (9/4/2017). Korban meninggal terdiri dari kakak beradik Donny, 24 tahun dan Bayu, 14 tahun; Kodri, 16 tahun; Dwi, 18 tahun. Keempatnya merupakan warga Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos. Korban kelima adalah Paidi, 55 tahun, warga Dusun Jati Desa Blongko, Kecamatan Ngetos.

Aksan, orangtua Donny dan Bayu bercerita, sebelum kejadian tidak mendapat firasat apapun. Ia mengaku keduanya bahkan belum berpamitan saat meninggalkan rumah. Donny merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, sementara Bayu merupakan anak bungsu.

“Donny ini dulu ikut pecinta alam. Saya tidak menyangka dia mengajak adiknya melihat longsor,” ujar Aksan lirih, seperti dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net.

Longsor pertama terjadi Sabtu (8/4/2017) dengan lebar 252 meter dan panjang 202 meter. Pada Minggu (9/4/2017) hujan mengguyur dengan intensitas ringan di Kecamatan Ngetos. Hujan ringan mengakibatkan tanah bergerak terjadi pada pukul 11.00 WIB dan memperlebar area longsor sekira 310 meter, panjang 900 meter. Longsor menutupi aliran sungai serta merusak areal pertanian.

Tanah bergerak menimbun warga yang sedang melakukan aktivitas di area persawahan. Menurut keterangan saksi, korban meninggal Paidi sedang mencari rumput. Sedangkan empat korban meninggal lainnya sedang mengabadikan longsor.

Hingga Senin (10/4/2017) siang, sejumlah upaya telah dilakukan untuk melakukan evakuasi korban. Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk mengerahkan seluruh mitra dinas sosial terdiri dari Tagana sebanyak 20 personel, pendamping PKH sebanyak 130 orang, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sebanyak 20 orang dan 2 pekerja sosial.

Sementara terkait bantuan permakanan, Tagana telah mendirikan dapur umum. Tim dari Dinas Sosial Kabuoaten Nganjuk telah diterjunkan untuk memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban.(iss/ipg)

..
Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Surabaya
Sabtu, 25 Mei 2024
28o
Kurs