Rabu, 17 April 2024

Parkinson Incar Para Pria Kurang Tidur

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Anda, para pria yang terbiasa kurang waktu tidurnya? Waspadailah risiko terkena penyakit Parkinson.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Neurology menunjukkan bahwa kurang tidur bisa menjadi tanda adanya kelainan yang berhubungan dengan Parkinson, terutama pada pria.

Gangguan perilaku (RBD) tidur biasanya menyerang orang di kelompok usia 50 sampai 70 tahunan, dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Gejala kondisi ini salah satunya adalah gangguan pada bagian tidur terutama saat bermimpi. Orang yang sehat biasanya tetap tidur selama bermimpi.

Namun, pada mereka yang mengalami gangguan tidur, selama tidur cenderung menendang, berteriak dan memukul.

Menurut penelitian, hal ini karena pria penderita kekurangan dopamin zat kimia di otak yang mempengaruhi emosi, gerakan, dan sensasi kenikmatan dan rasa sakit dan memiliki peradangan otak.

Akibatnya, mereka berisiko terkena penyakit Parkinson atau demensia saat tua nanti. Parkinson terjadi karena kelompok sel saraf di otak yang memproduksi dopamin berhenti bekerja.

“Pasien-pasien ini memiliki peradangan otak di daerah di mana sel-sel saraf penghasil dopamin ditemukan,” kata Morten Gersel Stokholm dari Universitas Aarhus di Denmark seperti dilansir Antara.

Dia dan tim awalnya tak sadar bahwa ada bentuk radang otak yang bisa memunculkan risiko penyakit Parkinson. Namun, hasil studi bisa menjadi acuan untuk menentukan mereka dengan gangguan tidur yang kemungkinan mengembangkan Parkinson.

“Pada saat bersamaan, ini juga bisa membantu mengembangkan obat yang bisa menghentikan atau memperlambat perkembangan penyakit, ” jelas Stokholm seperti dilansir laman Indian Express. (ant/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 17 April 2024
27o
Kurs