Jumat, 26 April 2024

Ritual Mandikan Patung Dewa Jelang Imlek di Klenteng Cokro

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ritual mandikan patung dewa awali rangkaian sembahyang Imlek 2568. Foto: Totok suarasurabaya.net

Menjelang Imlek 2568, umat klenteng Hong San Ko Tee lakukan ritual memandikan ratusan patung dewa yang ada di klenteng. Mulai dari altar persembahayangan sampai seluruh ruang sembahyang.

Ratusan patung dewa dengan berbagai ukuran dan jenis, yang selama ini berada di dalam klenteng Hong San Ko Tee di Jalan HOS Cokroaminoto, Surabaya, Sabtu (21/1/2017) dimandikan oleh umat sebagai bagian dari persiapan menjelang sembahyang Imlek 2568.

Di altar persembahyangan yang memang dipenuhi dengan patung-patung dewa dengan berbagai ukuran, mulai yang terkecil sekitar 5 cm hingga tinggi hampir 1 meter, seluruhnya diturunkan satu persatu untuk kemudian dibersihkan.

Patung-patung dewa yang terbuat dari porselin dan keramik itu, di antaranya ada yang berumur sekitar 50 tahun, dan oleh karena umur yang cukup tua itu, maka perlu perlakuan khusus agar tidak sampai rusak saat dibersihkan.

Setelah diturunkan dari tempat masing-masing, patung-patung itu diletakkan pada bak-bak plastik berisi air deterjen. Satu persatu patung dibersihkan dengan air diterjen itu. Digosok, dengan menggunakan sikat gigi agar setiap bagian menjadi bersih.

Selesai dicuci dengan air deterjen, patung-patung yang masih dalam keadaan penuh air dipindahkan pada bak plastik lainnya yang sudah berisi air dan bunga mawar merah. Masing-masing patung dibilas dengan air bunga Mawar merah tersebut.

Setelah itu, beberapa umat satu persatu mengambil patung-patung yang sudah bersih dan sudah dibilas dengan air bunga mawar merah, untuk kemudian mengeringkan patung-patung itu dengan menggunanakan kain lap.

“Setiap tahun kami menggelar ritual memandikan patung dewa. Ini rangkaian persembahyangan menjelang pelaksanaan Imlek. Seluruh patung dewa harus dibersihkan. Tidak boleh ada yang tertinggal. Demikian juga saat mengembalikan ke tempat asalnya juga tidak boleh berubah,” Yuliani pengurus klenteng Hong San Ko Tee.

Umat yang telah membersihkan patung-patung dewa itu dan mengembalikannya ketempat semula tanpa ada perubahan sedikitpun. “Ritual ini penting bagi klenteng. Ibaratnya patung-patung dewa itu juga membersihkan diri jelang Imlek,” Yuliani pada suarasurabaya.net.(tok/fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
25o
Kurs