Senin, 20 Mei 2024

Teror Novel Belum Terungkap, KPK akan Memperkuat Koordinasi dengan Polri

Laporan oleh Restu Indah
Bagikan
Penyidik KPK Novel Baswedan mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal. Foto : Tribun

Keluarga penyidik senior KPK Novel Baswedan meminta kepolisian agar berani untuk mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel.

“(Penangkapan pelaku) ini hanya masalah kemauan dan keberanian saja,” kata Taufik Baswedan, kakak Novel, saat dihubungi di Jakarta, Senin (5/6/2017).

Hingga hari ke-55, pihak kepolisian belum juga menangkap pelaku penyerangan terhadap Novel.

Pada 11 April 2017 lalu, seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya. Air keras itu mengenai mata Novel sehingga ia pun dibawa ke Singapore National Eye Centre (SNEC) pada 12 April 2017.

Pada 10 Mei 2017 lalu, Polda Metro Jaya mengamankan seorang pria berinisial AL yang sempat dicurigai sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap Novel tapi pada keesokan harinya, pria itu dibebaskan karena polisi mengedepankan asas praduga tidak bersalah. AL adalah petugas keamanan salah satu spa di wilayah Jakarta.

Selanjutnya pada 18 Mei 2017 lalu, Polda Metro Jaya juga mengamankan seorang pria bernama Miko yang diduga terlibat penyerangan Novel karena ia pernah membuat video di “youtube” yang menyampaikan bahwa ia merasa ditekan Novel Baswedan saat menjalani pemeriksaan kasus suap kepada ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Namun pada 19 Mei 2017, Miko dibebaskan karena penyidik memastikan Miko berada di luar Jakarta saat penyerangan terhadap Novel terjadi.

“Presiden pun sudah memerintahkan untuk segera menangkap pelakunya, tapi sampai sekarang masih saja diabaikan, berartikan dibalik semua ini ada apa-apanya. Selama ini yang kami lihat di media hanya tangkap-lepas-tangkap-lepas, justru seakan mengaburkan,” tambah Taufik.

Saat ini Novel sedang menunggu hasil operasi membran sel pada 18 Mei 2017.

“Setiap hari Novel puasa, dan sekarang juga sedang munggu hasil operasi, paling cepat hasil operasi akan disampaikan minggu depan,” kata Taufik.

Pada Sabtu (3/6) malam, lensa kontak mata kiri Novel sempat lepas dua kali karena tekanan lapisan luar dan pada pukul 03.00 dinihari lensa kontak sebelah kanan juga lepas. Namun sudah dilakukan pemasangan kembali.

Sedangkan tekanan mata kiri dan kanan normal, serta kondisi kornea baik dan sehat. Namun hasil tes penglihatan masih kabur, mata kiri Novel dapat melihat satu jari dan lima jari tangan dari jarak satu meter. (ant/rst)

Berita Terkait

Teror Novel Belum Terungkap, KPK akan Memperkuat Koordinasi dengan Polri

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Novel Baswedan. Foto: Antara

Peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sudah sebulan berlalu.

Tapi, sampai sekarang pihak kepolisian belum bisa mengungkap siapa pelaku dan apa motif teror kepada Penyidik Senior KPK itu.

Supaya bisa segera terungkap, KPK berinisiatif untuk memperkuat koordinasi dengan Polri dan instansi terkait lainnya.

Dengan begitu, KPK berharap ada taktik atau strategi baru yang disusun​ bersama, untuk mengusut tuntas kasus teror itu.

Kata Febri Diansyah Juru Bicara KPK, pihaknya juga mempertimbangkan meminta bantuan Joko Widodo Presiden, untuk membahas bersama strategi yang efektif.

“Setelah lewat sebulan, ternyata belum ditemukan pelakunya. Itu artinya, ada beberapa hal yang perlu dibahas serius dan strategi atau taktik baru yang perlu disusun bersama. KPK dan Polri perlu koordinasi lebih intensif,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (13/5/2017).

Soal usulan pembentukan satgas atau tim investigasi yang netral, Febri menegaskan sampai sekarang masih sebatas wacana. Belum ada pembahasan spesifik.

“KPK dan Polri perlu duduk bersama untuk membahas apakah tim yang sudah ada perlu diperkuat dari unsur KPK dan unsur lain, atau perlu dibentuk tim khusus,” katanya.

Pada Selasa malam (9/5/2017), Tim Polda Metro Jaya menangkap pria berinisial AL, terduga penyiram Novel dengan air keras, di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Penangkapan itu berdasarkan foto yang diberikan Novel kepada Penyidik Polda Metro Jaya dan Mabes Polri, yang menemuinya di Rumah Sakit Umum Singapura beberapa waktu lalu.

Sesudah memeriksa 1×24 jam, Kamis malam (11/5/2017), polisi membebaskan AL, karena tidak punya cukup bukti untuk menetapkannya sebagai tersangka.

Sebelumnya, polisi juga sempat menangkap dua orang pria masing-masing berinisial H dan M yang diduga sebagai pelaku teror.

Tapi, Penyidik Polda Metro Jaya membebaskan mereka karena tidak menemukan indikasi dua orang itu sebagai pelaku.

Seperti diketahui, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tidak dikenal, usai Sholat Subuh di masjid sekitar rumahnya, Selasa (11/4/2017).

Akibatnya, organ mata dan hidung Penyidik Senior KPK itu mengalami gangguan serius. Sampai sekarang, Novel masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Singapura. (rid/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Senin, 20 Mei 2024
26o
Kurs