Senin, 20 Mei 2024

Tinggal Satu Persil Menuju Pembangunan Jembatan Ratna Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Desain Jembatan Ratna. Foto: surarabaya.go.id

Pemkot Surabaya memastikan, pembangunan Jembatan Ratna, di Jalan Ratna, Ngagel, Wonokromo, sebagai penyokong lalu lintas kendaraan dari Surabaya Timur ke Surabaya Barat, akan berlanjut.

Erna Purnawati Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya mengatakan, pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan itu sudah hampir tuntas. Tinggal satu persil tersisa.

“Itu milik Ibu Nurlena yang sempat melayangkan surat protes ke Presiden. Padahal sudah pernah nerima ganti rugi tahun 1995 lalu,” ujarnya seraya menunjukkan foto persil yang sekarang berupa bangunan kafe bertajuk “Omkopiom.”

Pemkot Surabaya, kata Erna, sudah menawarkan banyak hal kepada pemilik persil namun ditolak. Salah satunya, penawaran rumah susun sederhana sewa sebagai ganti tempat tinggal selain uang ganti rugi.

Karena telah ada perjanjian saat ganti rugi dengan pemilik persil, salah satu klausul menyebut tidak ada lagi ganti rugi dan telah ditandatangani pemilik, Pemkot Surabaya sudah bisa melakukan pembongkaran.

Sebetulnya, kata Erna, selain bangunan milik Nurlena, masih ada satu persil lagi yang belum dibongkar untuk kelanjutan proyek pembangunan Jembatan Ratna. Yakni bangunan bengkel Suryadi Motor.

“Kalau yang ini pemiliknya sudah bersedia untuk dibongkar. Tapi dia meminta pembongkaran ini menunggu hari baik,” ujar Erna ketika ditemui di kantornya.

Erna mengatakan, total kebutuhan pembebasan lahan untuk pembangunan Jembatan Ratna sebanyak enam persil. Tinggal menunggu dua bangunan yang disebutkan di atas, maka pembangunan Jembatan Ratna bisa dilanjutkan.

Mengenai biaya pembangunan jembatan ini, kata Erna, bukan berasal dari APBD Kota Surabaya, melainkan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera senilai Rp 15 miliar.

Sebelumnya, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menyebutkan, proyek Jembatan Ratna di Jalan Ratna ini akan menjadi solusi bagi kerawanan aktivitas perahu tambang seperti yang terjadi di Gresik, beberapa waktu lalu. Perahu tambang terbalik mengakibatkan korban jiwa.

Jembatan Ratna ini akan berdampingan dengan Jembatan BAT, yang mana ketika jembatan itu tuntas, Jalan Bung Tomo, Ngagel, akan berubah satu arah dengan empat ruas jalan.

Jembatan Ratna akan menjadi penghubung bagi kendaraan dari Jalan Upa Jiwa, ke Jalan Ratna, yang hendak menyeberang ke Jalan Darmokali. Ujung sisi barat jembatan ini, menurut rencana, berada di Jalan Bengawan.

Sesuai rencana, letak jembatan ini tidak lurus seperti Jembatan BAT, melainkan sedikit miring. Pemkot sudah mendesain jembatan ini serta merencanakan rekayasa lalu lintas agar tidak lagi terjadi persimpangan sebidang.(den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Senin, 20 Mei 2024
27o
Kurs