Kamis, 16 Mei 2024

Camp Nasional Internasionalisasi Mahasiswa Persiapan ke Dunia Global

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Dr rer nat Ir Maya Shovitri, MSi., Wakil Direktur Penerimaan dan Mobilitas Direktorat Hubungan Internasional (Internasional Office) ITS, berbincang dengan peserta. Foto: Humas ITS Surabaya

Dunia global menuntut mahasiswa Indonesia aktif dalam proses pembelajaran internasional, dan ITS gelar Camp Nasional Internasionalisasi Mahasiswa diikuti 22 peserta dari 9 universitas di Indonesia.

Camp yang dimulai Senin (5/3/2018) dibuka Dr rer nat Ir Maya Shovitri, MSi., Wakil Direktur Penerimaan dan Mobilitas Direktorat Hubungan Internasional (Internasional Office) ITS di gedung Rektorat ITS ini berlangsung hingga 10 Maret 2018.

Sembilan universitas yang terlibat dalam kegiatan tersebut berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Antara lain Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tadulako, Universitas Kalimantan Utara, Politeknik Negeri Bandung, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Politeknik Negeri Jember, Universitas Surabaya, Universitas Internasional Semen Indonesia dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Peserta diberikan pelatihan intensif yang bertujuan untuk mengajak seluruh mahasiswa Indonesia yang merupakan pengurus dari berbagai organisasi mahasiswa. Hal ini sebagai upaya untuk menginisiasi pergerakan internasionalisasi di perguruan tinggi masing-masing.

Menurut Maya, semakin menghilangnya pembatas antara negara-negara di dunia akibat globalisasi membuka ruang yang luas untuk pertukaran informasi di berbagai bidang. Tak terkecuali pendidikan.

Menurunnya peringkat daya saing Indonesia yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) dari 37 menjadi 41 di dunia, salah satunya disebabkan oleh masih rendahnya tingkat pendidikan di negeri ini. Untuk itu dibutuhkan wadah untuk mengembangkan pendidikan mahasiswa Indonesia menuju kancah internasional.

“Dengan melakukan internasionalisasi yang menjunjung nilai nasional, mahasiswa Indonesia tidak hanya berkontribusi untuk negaranya, namun juga menyumbangkan pemikiran bagi dunia global,” terang Maya Shovitri.

Sementara itu, Salma Arizka Putri Ketua Pelaksana Camp Nasional, menambahkan bahwa program yang mulai digelar pertama kali pada Februari 2017 lalu ini dapat memberikan bekal berupa soft skill atau keahlian yang dapat digunakan oleh peserta saat pulang ke universitasnya masing-masing.

“Peserta layaknya mendapat LKMM (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa) dari ITS, yang memang sudah dipersiapkan sebelumnya,” kata Salma Arizka Putri.

Lima hari ke depan, peserta diberikan pelatihan terkait internasionalisasi, kunjungan ke Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, kunjungan ke Rumah Bahasa, mendapat informasi terkait volunteer atau relawan kegiatan internasional, manajemen kegiatan berbasis Analisis Kondisi Lingkungan (AKL) dan strategi, serta tentunya diberikan berbagai kasus menarik yang akan mereka selesaikan melalui diskusi antar kelompok.

Dari seluruh rangkaian acara nantinya diharapkan peserta Camp Nasional mampu membawa napas internasionalisasi di universitasnya masing-masing, serta tercapainya kerjasama untuk semakin membawa Indonesia menuju peradaban global.

“Dengan mengadakan internasionalisasi di kampusnya, tentunya mahasiswa juga ikut andil dalam meningkatkan ranking Indonesia di dunia internasional,” pungkas Salma Arizka Putri.(tok/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 16 Mei 2024
29o
Kurs