Minggu, 5 Mei 2024

DPR Siap Fasilitasi Jefri Pecahkan Rekor Main Piano dengan Mata Tertutup di Berlin

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ananda Jefri Setiawan (12), anak yang bisa bermain piano dengan mata tertutup, bersama ayah, adik, dan Utut Adianto Wakil Ketua DPR RI di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Utut Adianto Wakil Ketua DPR RI mengaku bangga dengan prestasi Ananda Jefri Setiawan (12) yang bisa bermain piano dengan mata tertutup.

Ini disampaikan Utut saat menerima kedatangan Jefri dan ayahnya di gedung DPR RI untuk didukung bisa memenuhi undangan Duta Besar Berlin, Jerman, Juni 2018 nanti. Rencananya, Jefri akan main piano di sana dan memecahkan rekor dunia dengan mata tertutup.

“Saya ikut berbangga, anak 12 tahun bisa bermain piano tiga jam nonstop tanpa melihat. Itu namanya blind piano. Kita sekarang punya banyak anak Indonesia yang lain yang ahli di segala bidang,” ujar Utut di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018).

Utut akan menghubungi Duta Besar Indonesia di Berlin, agar perjalanan Jefri ke sana bisa lancar.

“Saya mendengar Jefri akan ke Berlin nanti. Kita akan dukung sebaik-baiknya Termasuk akan menghubungi pak Duta besar di sana supaya perjalanannya lancar,” jelasnya.

Sementara di Berlin, Jefri akan memecahkan rekor dunia yaitu rekor URF (Universal Record Forum) dari India. Rekor main piano dengan mata tertutup yang selama ini belum ada.

Utut mendukung karena Jefri ini bukan kebanggaan bapaknya saja tapi juga kebanggaan negara.

“Mudah-mudahan kita punya banyak anak seperti Jefri. Yang belum punya adalah terhadap orang orang yang berbakat luar biasa ini negara membantunya,” tegasnya.

Kalau orang per orang bisa dibantu tetapi kalau banyak, kata dia, harus sistem yang dibangun.

Utut mengatakan, membantu anak seperti Jefri memang perlu, tetapi jangan sampai berlebihan, karena justru akan membuat anak tersebut tidak maju. Selanjutnya, perjalanan Jefri lah yang akan menempanya untuk menjadi pianis handal.

“Negara ini tidak pernah kekurangan orang-orang hebat. Yang penting itu, kita bisa memfasilitasi tetapi kita juga jangan berlebihan. Sebab kalau berlebihan nanti malah nggak jadi apa-apa. Biar perjalanan yang mendorong dia untuk menjadi pianis hebat seperti orang orang yang bisa hidup dari kepandaiannya,” pungkas Utut.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
24o
Kurs