Jokowi dan Yusril Diskusi tentang Ketatanegaraan di Istana Bogor

Joko Widodo Presiden, hari ini, Jumat (30/11/2018) bertemu dengan Yusril Ihza Mahendra pengacara yang juga pakar hukum tata negara, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Sekitar pukul 11.25 WIB menjelang waktu salat Jumat, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu diterima Presiden dan Pratikno Menteri Sekretaris Negara di ruang kerjanya.

Sesudah berdiskusi, Jokowi, Pratikno dan Yusril menuju Masjid Baitussalam di Kompleks Istana Bogor untuk menunaikan salat Jumat.

Dalam keterangannya usai salat Jumat, Presiden mengaku sudah mengenal Yusril sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Hubungan itu berlanjut sampai Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi Presiden.

“Saya pernah ke rumah Prof. Yusril. Jadi, saya dengan Pak Yusril ini kawan yang akrab dan baik,” ujar Presiden, Jumat (30/11/2018), di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.

Terkait pertemuan, Presiden mengungkapkan berbicara mengenai masalah negara, terutama ketatanegaraan. Yusril mengaku, walau dirinya kadang memberikan kritik kepada Presiden, bukan berarti ia berseberangan.

“Pak Jokowi pasti paham kadang-kadang ada kritik disampaikan. Tapi, semua itu dengan niat yang baik. Kritik yang konstruktif ya, bukan asal kritik tanpa alasan. Karena niatnya baik, ya beliau juga dengarkan, pertimbangkan. Kalau sesuai, ya dilaksanakan, kalau tidak sesuai, ya tidak dilaksanakan. Itu saja,” ucap Yusril.

Bukan cuma kritik, menurut Yusril, dia juga sering memberikan saran terutama yang terkait dengan bidang hukum, baik yang ditanyakan langsung oleh Presiden maupun yang tidak.

“Ada yang beliau pertimbangkan. Mudah-mudahan membawa manfaat bagi kehidupan bangsa dan negara kita semuanya,” kata Yusril yang juga pengacara pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin calon presiden pada Pemilu 2019. (rid/nin/ipg)