Sabtu, 4 Mei 2024

Legislator Sikapi Kasus Kebocoran Soal UNBK di SMPN Surabaya

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Legislator menyikapi adanya kasus kebocoran soal Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 54 Kota Surabaya yang dinilai mencoreng nama baik Kota Pahlawan.

Reni Astuti anggota Komisi D DPRD Surabaya di Surabaya, Jumat (4/5/2018) mengatakan selama ini Kota Surabaya menjadi percontohan dan pelopor dalam hal integritas siswa dalam pelaksanaan UNBK sejak 2016.

“Meskipun secara prestasi nilai akademik Surabaya masih kalah dengan daerah lain. Tapi soal integritas siswa, selama ini sudah tak perlu diragukan,” katanya seperti dilansir Antara.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menyanyangkan adanya kebocoran soal itu yang justru bukan karena inisiatif siswa, melainkan petugas IT atau tenaga kontrak di sekolah tersebut.

Sebab secara teknis, lanjut dia, para siswa yang mengikuti UNBK tidak bisa berbuat curang karena selain tidak boleh membawa ponsel, selama ujian berlangsung siswa juga tidak bisa berinteraksi dengan dunia luar.

“Ibarat orang yang sedang sakit, sistem pendidikan di Surabaya ini perlu penyegaran personil. Setelah lukanya diobati agar organ lainnya tak terganggu maka penyegaran itu perlu dilakukan,” katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menyarankan agar M. Ikhsan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya mundur dari jabatannya.

“Laporan ke polisi saya rasa itu terkait dengan masalah pidananya dan sudah masuk ranah hukum. Jadi tidak cukup hanya melaporkan masalah ini ke polisi. Karena itu tidak melepas tanggung jawabnya secara keseluruhan,” ujar Reni.

Sigit Sugiharsono Kepala Inspektorat Pemkot Surabaya mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian terkait kasus dugaan kebocoran UNBK di SMPN 54 ini.

Meski demikian, lanjut dia, pihaknya sebelumnya sudah menghadirkan guru dan panitia di SMPN 54 untuk dimintai keterangan. “Kalau ada PNS yang terbukti bersalah akan kami tindak sesuai aturan,” ujarnya.

M. Ikhsan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya sebelumnya menolak adanya info dirinya melakukan tekanan kepada kepala sekolah di Surabaya jelang UNBK agar siswanya meraih hasil terbaik.

“Kami memang kumpulkan mereka sebelum UNBK. Tapi intinya kami minta agar mereka mengajarkan soal soal try out secara intensif kepada siswa,” ujarnya.

Diketahui pihak Dinas Pendidikan Surabaya sebelumnya mencurigai adanya soal ujian UNBK yang diakses secara illegal di SMPN 54. Dari 30 komputer, ada lima komputer yang digunakan untuk mengakses soal UNBK secara ilegal oleh petugas teknisi setempat. Soal tersebut kemudian difoto dan diinfokan oleh pihak ketiga dari luar sekolah.

Mendapati hal itu, pihak dinas terkait mengamankan komputer dan ponsel dari teknisi dan selanjutnya melaporkan ke Polrestabes Kota Surabaya. (ant/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
26o
Kurs