Mampir PSLI 2018 Khofifah Indar Parawansa, Dilukis

Kedatangan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur terpilih, Kamis (18/10/2018) malam di arena Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2018 di JX International, tak disia-siakan para seniman yang sudha menunggu kedatangan beliau. Dilukis beramai-ramai.

Lebih dari 50 pelukis bersama warga masyarakat penghobi melukis, Khofifah usai melihat-lihat sejumlah karya para seniman lukis dari sejumlah kota di Indonesia, Khofifah didaulat untuk menjadi obyek lukisan para seniman.

“Mestinya kegiatan melukis Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur terpilih dilakukan Rabu (17/10/2018). Ditunda karena beliau ada tugas mendadak ke Jakarta, dan Kamis (18/10/2018) malam ini beliau berkesempatan mampir dan langsung didaulat kawan-kawan seniman peserta pameran untuk dilukis,” ternag M Anis Direktur PSLI.

Mengenakan kebaya warna merah muda, serta kerudung warna senada, dipadukan dengan bawahan kain Batik warna kecoklatan, Khofifah diminta duduk diatas sebuah kursi yang disebelahnya disertai meja kecil.

“Berapa lama ini??” tanya Khofifah yang kemudian dijawab dengan canda oleh sejumlah pelukis. “Sampai gambarnya rampung Bu,” jawab satu diantara pelukis disambut tawa Khofifah dan para pelukis lainnya.

Suasana pun menjadi akrab. Lebih dari 50 pelukis diantaranya ada yang membawa peralatan lengkap sebuah kanvas besar, serta puluhan cat warna-warni. Sesekali para pelukis melihat ke arah Khofifah yang duduk dihadapan mereka, lalu menggoreskan kuasnya keatas kanvas.

Sekitar 45 menit kemudian, beberapa pelukis yang menggunakan tehnik sket ada yang sudah menyelesaikan karyanya. Beberapa lainnya kemudian menyusul menuntaskan lukisannya.

Saat melihat beberapa karya yang memang sudah rampung dikerjakan, Khofifah terlihat takjub dan kagum. “Wah bagus sekali. Matur nuwun, terima kasih,” katanya diiringi senyum.

Sementara itu, Jumat (20/10/2018) panggung PSLI 2018 dijadwalkan bakal diisi denganpentas Puisi dan Syair yang menampilkan beberapa kegiatan. Siang hari akan digelar diskusi sastra, sedangkan pada sore hingga malam hari digelar pembacaan karya sastra oleh beberapa seniman Indonesia.(tok)