Jumat, 29 Maret 2024

Massa Pro dan Kontra Penutupan Dolly Saling Bertemu di PN Surabaya

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Salah satu kubu yang berada di depan PN Surabaya, Senin (3/9/2018). Foto: Arifin via Whatsapp

Ratusan massa dari dua kubu pro dan kontra terkait penolakan penutupan lokalisasi Dolly, saling bertemu di depan Pengadilan Negeri Surabaya, untuk melakukan unjuk rasa, Senin (3/9/2018). Kompol Dwi Eko Budi Kapolsek Sawahan mengatakan, saat ini dua kubu sedang melakukan orasi menggunakan mobil komandonya di depan PN dan menutup sebagian jalur.

Sementara, kata dia, situasi masih terpantau kondusif dan tidak ada yang saling bergesekan. Untuk mengantisipasi kericuhan, dua kubu itu dipisah dengan menggunakan barrier dan dijaga ketat oleh pihak kepolisian.

Untuk jumlah massa dari dua kubu itu, diperkirakan ada sekitar ratusan orang. Sedangkan untuk personel polisi yang telah diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa ini, sekitar 140 personel.

“Antisipasi sudah ada. Mereka kami pisahkan mereka. Kalau yang Pokemon cs (kontra) di sebelah selatan. Sedangkan di sisi utara, ada kelompok dari Anshor, Banser, terus beberapa anggota MUI, dan lain-lain. Beberapa kubu ada yang di dalam untuk mengikuti proses sidang,” kata Dwi, saat dihubungi suarasurabaya.net, Senin (3/9/2018)

Dwi mengakui, adanya aksi massa di depan PN membuat kondisi arus lalu lintas di sekitarnya sedikit tersendat. Namun, pihaknya telah mengerahkan jajarannya untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi.

Sekedar diketahui, kelompok warga yang mengatasnamakan warga eks lokalisasi Dolly menggugat Pemkot Surabaya atas kerugian materil maupun immateril, pasca kebijakan penutupan Lokalisasi Dolly pada 2014. Pemkot Surabaya dianggap tidak berhasil memulihkan ekonomi warga lokalisasi Dolly seperti yang dijanjikan dan mereka meminta kerugian sebesar Rp270 miliar.

Sementara, warga eks lokalisasi Dolly lainnya, mendukung Pemkot Surabaya dalam kebijakan penutupan Lokalisasi Dolly. Bagi mereka, upaya Pemkot Surabaya telah memberikan kesejahteraan. Itu dibuktikan oleh mereka, dengan membawa produk-produk usaha ekonomi seperti sandal hotel, kain batik, hingga produk jajanan khas Dolly. (ang)

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
26o
Kurs