Minggu, 5 Mei 2024

Mendikbud Turun Telusuri Kebenaran Pawai Kontroversial di Kota Probolinggo

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Foto pawai anak-anak yang menggunakan cadar dan replika senjata di Kota Probolinggo, yang sempat viral di media sosial. Foto: Istimewa

Muhajir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menelusuri kebenaran pawai budaya anak-anak TK Kartika V yang kontroversial dengan menggunakan baju hitam dan cadar, serta membawa replika senjata yang viral di media sosial dengan datang ke Kota Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (19/8/2018) petang.

“Setelah saya turun langsung dan mengecek di lapangan, sebenarnya karnaval anak-anak TK itu tidak ada yang luar biasa. Hanya saja video yang viral fokus pada pasukan yang anak-anak memakai cadar dengan membawa senjata, namun kalau dilihat secara utuh karnaval itu seperti karnaval biasa,” kata Muhajir kepada sejumlah wartawan di Kota Probolinggo seperti dilansir Antara.

Menurutnya pawai budaya yang digelar TK tersebut memiliki tema perjuangan umat Islam dalam kemerdekaan Indonesia yang digambarkan dengan bendera merah putih, kabah dan diikuti pasukan anak-anak yang menggunakan cadar dengan membawa replika senjata yang dinilai kontroversial itu.

“Berdasarkan dari penjelasan pihak sekolah, properti yang digunakan anak-anak dalam karnaval itu merupakan properti lama yang dimiliki pihak sekolah dan tidak ada niat dari pihak sekolah untuk memberikan arahan kepada anak-anak didiknya ke ajaran radikalisme yang berbahaya. Itu hanya kebetulan saja dan tidak terpikir dampaknya seperti ini,” tuturnya.

Ia menjelaskan pihak Kemendikbud perlu meluruskan informasi yang beredar terkait pawai budaya anak-anak TK di Kota Probolingo yang sempat viral di media sosial dan dinilai kontroversi itu bahwa tidak benar adanya ajaran radikalisme di TK setempat dan penggunaan properti itu untuk menghemat biaya pengeluaran wali murid karena menggunakan properti lama milik sekolah.

“Kendati demikian, kasus tersebut dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak sekolah dan guru juga harus cermat dalam mendidik siswanya, serta tahu kapan anak didik itu dikenalkan dengan properti-properti tertentu dan kalau memang belum waktunya dikenalkan properti itu, sebaiknya dipertimbangkan masak-masak lebih dulu,” katanya.

Muhajir mengimbau semua pihak di kalangan pendidikan tetap harus mewaspadai adanya ajaran radikalisme di sekolah-sekolah karena biasanya hal terrsebut tidak datang dari luar sekolah, namun dari dalam sekolah, sehingga harus diwaspadai adanya bibit-bibit ajaran berbahaya itu.

Sebelumnya pawai budaya salah satu TK di Kota Probolinggo sempat viral di media sosial karena menggunakan baju hitam dengan menggunakan cadar dan membawa replika senjata, sehingga Polres Probolinggo Kota mengundang pihak terkait untuk konferensi pers mengklarifikasi kejadian tersebut.

Dalam klarifikasi tersebut, hadir AKBP Alfian Nurrizal Kapolres Probolinggo Kota, Letkol Kav. Depri Rio Saransi Dandim 0820 Probolinggo, Moch. Maskur Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Supini Ketua Panitia Pawai Budaya dan Hartatik Kepala Sekolah TK Kartika V Probolinggo.

Pelaksanaan Pawai Budaya dengan tema Bhinneka Tunggal Ika tingkat TK se-Kota Probolinggo oleh Diknas Kota Probolinggo dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun RI ke-73 dilaksanakan pada Hari Sabtu (18/8/2018) di Kota Probolinggo dengan 158 peserta, merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo dengan Tema Pawai Budaya Bhinneka Tunggal Ika.

Hartatik Kepala TK Kartika V Probolinggo mengatakan tema karnaval yakni “Bersama perjuangan Rasulullah untuk meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT” dan pemilihan kostum tersebut karena alasan memanfaatkan properti yang ada di Sekolah TK, sehingga tidak perlu menyewa kostum, serta pemilihan tema tersebut berdasarkan spontanitas.

“Kami tidak ada niat apa-apa, apalagi menanamkan jiwa kekerasan. Semua hanya niat pawai dengan memanfaatkan properti yang ada sehingga lebih hemat. Atas kejadian itu, saya meminta maaf kepada masyarakat. Kami berjanji untuk tidak mengulangi hal yang sama,” katanya. (ant/dwi/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
25o
Kurs