Senin, 20 Mei 2024

Pemprov Jatim Fokus Pendidikan Double Track SMA di 2018

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Soekarwo Gubernur Jawa Timur bersalaman dengan Purwadi Sutanto Direktur Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebelum membuka rapat koordinasi Kepala-SMA se-Jawa Timur, Senin (23/4/2018). Foto: Humas Pemprov Jatim

Rapat Koordinasi Kepala SMA Negeri dan Swasta se-Jawa Timur Tahun 2018 digelar Senin (23/4/2018). Pemprov Jatim akan fokus kembangkan pendidikan double track.

Sebanyak kurang lebih 430 Kepala SMA se-Jawa Timur menghadiri rapat koordinasi di Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya.

Rapat ini bertujuan untuk memfinalisasi penyusunan standar operasional (SOP) kesiswaan dan tata tertib siswa, serta menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS).

Soekarwo Gubernur Jawa Timur saat membuka rapat menjelaskan tentang rencana penerapan pendidikan double track SMA di Jawa Timur.


Ratusan Kepala SMA se-Jawa Timur menghadiri rapat koordinasi di Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya. Foto: Istimewa

Konsep double track SMA ini, menurut Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo, akan menjadi langkah konkrit untuk meningkatkan SDM sekaligus mengatasi pengangguran.

Pakde Karwo menjelaskan, saat ini terjadi kekosongan industrialisasi di Jatim. Ada sekitar 90 ribu peluang kerja di Jatim yang tidak terisi karena alasan kompetensi SDM.

Dinas Pendidikan Jatim dan Dewan Pendidikan Jatim memilih double track sebagai solusi link and match antara pendidikan dengan lowongan tenaga kerja.

“Penerapan konsep double track untuk menghadapi pertarungan global dan mengisi tenaga kerja di industri merupakan pengambilan keputusan penting,” ujar Pakde Karwo.

Karena itulah, kata Pakde Karwo, pengembangan pendidikan double track menjadi satu di antara fokus Pemprov Jatim di 2018, sejalan dengan tagline pengembangan SDM berdaya saing.

Double track pada SMA juga solusi untuk mengatasi permasalahan siswa lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya.

Sebagaimana dijelaskan Pakde Karwo dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, pendidikan double track akan diterapkan pada pendidikan formal maupun non formal di Jawa Timur.

Untuk pendidikan formal, penerapannya akan dilakukan dengan menyisipkan kurikulum kompetensi pendidikan vokasional di SMA.

Beberapa pendidikan keahlian yang akan diberikan, di antaranya bidang teknologi dan rekayasa, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, agrobisnis dan agro teknologi, perikanan dan kelautan, bisnis dan manajemen, pariwisata, seni rupa dan kriya, serta seni pertunjukkan.

“Begitu lulus double track ini, para siswa SMA akan mendapatkan sertifikat dari BSN (Badan Standarisasi Nasional). Jadi, kalau mereka tidak bisa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi bisa bekerja sesuai keahlian yang dimiliki,” kata Pakde Karwo.

Karena pendidikan merupakan human investment jangka panjang, pendidikan double track juga akan diberikan di jalur non formal. Yakni melalui Balai Latihan Kerja (BLK) berstandar internasional, SMK Mini, dan Bantuan Operasional Daerah (Bosda) Madrasah Diniyah (Madin).

Perlu diketahui, data Dinas Pendidikan Jatim mencatat, saat ini ada sejumlah 423 SMA Negeri di Jatim yang terdiri dari 379 terakreditasi A, 30 terakreditasi B, 2 terakreditasi C, dan 12 belum terakreditasi.

Sedangkan SMA Swasta di Jatim ada sebanyak 1.109 unit, terdiri dari 294 terakreditasi A, 438 terakreditasi B, 90 terakreditasi C, dan 287 belum terakreditasi.

Selain program double track SMA, Pakde Karwo memaparkan, Pemprov Jatim juga mengembangkan sekolah khusus untuk membangun karakter wawasan kebangsaan pada SMAN Taruna Nala di Malang dan SMAN Taruna Angkasa di Madiun.

Rencana Pemprov Jatim mengembangkan pendidikan double track di Jawa Timur ini mendapat apresiasi dari Purwadi Sutanto Direktur Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Ini program yang luar biasa. Jatim selalu paling depan dan dari tahun ke tahun menjadi benchmark dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan,” ujarnya.(den/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Senin, 20 Mei 2024
25o
Kurs