Minggu, 5 Mei 2024

Waspadai Tanda-Tanda Depresi Sebelum Terlambat

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Ilustrasi. Foto: fortune.com

Depresi menjadi salah satu persoalan kesehatan mental yang perlu diwaspadai. Pasalnya, jika dibiarkan dan tidak mendapat penanganan tepat, orang yang mengalami depresi bisa mengarah ke hal-hal merusak, salah satunya bunuh diri.

Margaretha Ahli Kesehatan Mental Fakultas Psikologi Universitas Airlangga menyebut, untuk menghindari depresi sampai pada hal-hal yang merusak, masyarakat harus bisa mengenali tanda-tanda orang yang mengalami depresi.

Ia membagi penanganan depresi menjadi dua, yaitu penanganan depresi untuk diri sendiri dan penanganan depresi untuk orang-orang di sekitar kita.

Penanganan Depresi untuk Diri Sendiri

Margaretha menyebut, manusia harus memahami kemampuan diri sendiri dalam menyelesaikan persoalan. Ia menyebut, setiap orang bisa mengalami stres. Jika manusia memahami kemampuannya dalam menyelesaikan persoalan, maka upaya menyelesaikan stres akan berhasil. Namun, ia menyebut, ada titik dimana manusia tidak mampu menyelesaikan persoalannya sendiri, maka ia harus segera mencari bantuan.

“Jika kita kesulitan tidur, kesulitan makan selama sebulan, munculnya pikiran negatif, pikiran untuk mengakhiri diri (bunuh diri, red), sebaiknya segera mencari bantuan,” kata Margaretha kepada suarasurabaya.net, Jumat (30/11/2018).

Margaretha menjelaskan, bantuan profesional bisa didapat dari konselor, psikolog, psikiater, dan dokter. Orang yang mengalami stres juga bisa mendatangi orang-orang di sekelilingnya yang cukup peduli untuk membawanya ke profesional.

Penanganan Depresi untuk Orang-orang di Sekeliling Kita

Orang-orang yang berada di sekeliling orang yang mengalami depresi bisa ikut aktif dalam membantu mereka. Margaretha menyebut, jika orang terdekat cukup peka, maka dia bisa melihat perubahan perilaku dan sikap orang yang mengalami depresi. Tanda-tanda yang bisa dilihat dari orang depresi adalah cenderung menarik diri dari masyarakat, kesulitan makan, kesulitan tidur, dan perubahan mood yang drastis. Ia menyebut, sebaiknya orang-orang yang mengalami tanda-tanda ini perlu didekati dan diajak bicara.

Ia juga menyebut, meski bukan profesional, sebenarnya orang terdekat bisa membantu dengan menjadi teman curhat. Curhat dianggapnya penting, karena proses ini bisa sedikit membantu mengeluarkan kekalutan dan terbilang membantu.

“Tapi, jika orang sudah depresi berat, tidak cukup berbicara saja. Harus ada bantuan pengobatan dan konseling psikoterapi yang intensif,” kata Margaretha.

Ia menyebut, jika orang terdekat sudah mengalami depresi berat, maka sebaiknya kita membantu dan mengarahkan mereka ke profesional. Margaretha mengatakan, langkah tersebut adalah bantuan yang berarti untuk orang yang mengalami depresi. (bas/nin/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
24o
Kurs