Kamis, 28 Maret 2024

DPD Minta Mahfud MD Segera Bebaskan Mahasiswa Papua yang Masih Ditahan

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Polisi berjaga di Asrama Papua di Jalan Kalasan, Surabaya pada Sabtu (17/8/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Panitia Khusus (Pansus) Papua DPD RI meminta Mahfud MD Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) membebaskan mahasiswa Papua yang ditahan pascakejadian rasisme di Surabaya.

Hal itu disampaikan Pansus Papua DPD RI dalam pertemuannya dengan Mahfud MD Menko Polhukam di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Filep Wamafma Ketua Pansus Papua, mengatakan, pihaknya meminta kepada Mahfud untuk membebaskan para mahasiswa Papua yang ditahan.

Menurut Filep, para mahasiswa seharusnya dibina dan tak perlu ditahan.

“Tadi kami sampaikan ke Pak Menko Polhukam untuk sesegara mungkin mengambil langkah cepat untuk membebaskan seluruh mahasiswa Papua, karena sesungguhnya mahasiswa Papua yang perlu dibina dan diselamatkan dari pada pikiran politik,” ujar Filep dilansir Antara.

Menurut dia, ada sejumlah mahasiswa Papua yang masih ditahan. Mahasiswa Papua yang ditahan tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.

“Untuk sementara enam orang di Jakarta, sementara di daerah lain itu ada di Papua, Papua Barat, di Mako Brimob, dan yang dipindahkan dari Papua ke Kalimantan sekitar 13 orang. Di Manokwari, di Jayapura, bahkan masih ada yang DPO,” jelasnya.

Ia menyebut, Mahfud akan menindaklanjuti permintaan pansus dan akan berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait.

“Beliau (Mahfud) akan ambil respon secepatnya, bila perlu sebelum 1 Desember dapat dibebaskan,” kata Filep yang didampingi oleh Nono Sampono anggota DPD lainnya dan Yorrys Raweyai.

Filep juga meminta pemerintah untuk membuka ruang dialog dengan kelompok separatis di Papua.

“Tadi kami sampaikan kepada Pak Menko Polhukam untuk pendekatan dialog. Pemerintah harus membuka diri dan DPD menyarankan membuka diri untuk berdialog dengan kelompok-kelompok yang berseberangan sekalipun itu dalam rangka untuk membangun satu komunikasi yang lebih jauh ke depan dan Pak Menko sangat sepakat dengan kita,” tuturnya.

Meski menyarankan untuk membuka dialog dengan kelompok separatis, Filep belum menjelaskan secara rinci dialog seperti apa. Namun dia mengatakan Pansus akan menyentuh subtansi pendekatan ke kelompok separatis di Papua.

“Saya pikir mekanismenya akan diatur seperti apa dialognya tapi yang jelas bahwa Pansus akan menyentuh substansi itu untuk lebih dekat kepada kelompok-kelompok yang beda pandangan dengan NKRI. Kita akan penuhi diskusi,” ujarnya.(ant/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
26o
Kurs