Erick Thohir Mau Perbaiki Liga Tapi Tidak Berminat Jadi Ketua PSSI atau Menpora

Erick Thohir menegaskan, dia bersedia menerima tantangan memperbaiki liga sepakbola di Indonesia. Tetapi, dia tidak berminat jadi Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) maupun Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

“Saya sudah IOC (International Olympic Committee/Komite Olimpiade Internasional) member, saya juga Ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Itu olahraga juga. Saya rasa banyak figur anak muda lain. Kenapa harus saya lagi?” katanya.

Keanggotannya di IOC dan jabatan Ketua KOI menurutnya sudah cukup mewakili bagi dirinya berperan di dunia olahraga, termasuk sepakbola tanah air. Soal wacana jadi Menpora, dia menegaskan figurnya adalah pebisnis.

“Saya lebih ke bussiness man. Perbaiki iklim kerja. Sama, di PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia). Saya hanya bantu perbaiki iklim kerjanya, bukan ingin ngetop se-Indonesia, enggak lah. Alhamdulillah sudah dikenal,” katanya.

Erick mengatakan, liga sepakbola di Indonesia perlu diperbaiki. Perlu dikelola secara transparan dan profesional. Karena menurutnya, liga itu bisa menjadi jauh lebih besar daripada PSSI itu sendiri.

“Bukan berarti PSSI ada di bawahnya. Tapi liga itu bisa lebih besar. Kenapa? Di situ ada pemain bolanya, ada tiketnya, ada kontribusi masyarakat. PSSI-nya kemana? Fokus ke Tim Nasional. Paling tidak peringkatnya bisa 50 besar,” katanya.

Semua pihak berkaitan olahraga di Indonesia harus bagi tugas bersama. Menurutnya, Menpora juga punya peran lebih penting. Membenahi bulutangkis dan olahraga lain termasuk sepakbola.

“Nah ini, semua harus bagi tugas. Yang penting, tadi, gotong royong. Yang penting, tadi, saling sinergi. Erick Thohir sendiri tidak mungkin memperbaiki PRSSNI kalau tidak didukung semuanya,” katanya.

Erick Thohir sekali lagi menegaskan keengganannya bila diminta menjadi Menpora, meskipun Joko Widodo Presiden yang meminta. Dia mengatakan, banyak figur lain yang lebih bagus dan lebih muda.(den/dwi)