Senin, 20 Mei 2024

Kemensos Kembali Berikan Rp2,9 Miliar untuk Korban Tsunami Sulteng

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Harry Hikmat Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial mewakili Agus Gumiwang Kartasasmita Menteri Sosial menyerahkan bantuan peralatan dapur kepada warga korban bencana gempa bumi dan likuifaksi di huntara Desa Sibalaya Selatan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (29/1/2019). Foto: Antara

Kementerian Sosial kembali menyalurkan bantuan senilai Rp2,9 miliar untuk penanganan bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah.

Bantuan diserahkan Harry Hikmat Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial mewakili Agus Gumiwang Kartasasmita Menteri Sosial di Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (29/1/2019).

“Hari ini kita menyerahkan bantuan khususnya peralatan dapur keluarga bagi korban gempa bumi dan likuifaksi yang tinggal di hunian sementara,” kata Harry Hikmat dilansir Antara.

Bantuan tersebut berupa 1.000 paket peralatan dapur keluarga senilai Rp1,2 miliar, pengerahan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) masa transisi darurat sebanyak 129 personel.

Selain itu juga bantuan paket makanan dan perlengkapan keluarga masing-masing 1.000 paket, water treatment dan mobil layanan dukungan psikososial.

Harry Hikmat juga meninjau lokasi hunian sementara (huntara) di Desa Sibalaya Selatan Kabupaten Sigi. Terdapat 100 unit huntara yang dibangun Bank Mandiri di lokasi tersebut.

Lokasi huntara dilengkapi sejumlah fasilitas seperti MCK, PAUD, TK dan SD serta masjid sementara, lapangan bulutangkis dan ruang pertemuan sementara.

Head area Bank Mandiri Palu Bambang Indriatmoko mengatakan, sebanyak 250 unit huntara dibangun dengan rincian 100 unit di Desa Sibalaya Selatan dan 150 unit di Desa Kabobona Kecamatan Dolo, Sigi.

“Huntara disiapkan dalam waktu sangat singkat, hanya 14 hari kita bahu membahu bersama masyarakat menanggung huntara dan sejumlah sarana lainnya,” kata Bambang.

Jamal, salah seorang warga penghuni huntara, sangat berterima kasih dengan dibangunnya huntara tersebut karena tempat tinggalnya rusak akibat gempa dan likuifaksi.

“Meski panas tapi terima kasih kami bisa tinggal bersama keluarga disini,” kata Jamal seraya menambahkan fasilitas yang ada cukup memenuhi kebutuhan warga seperti air bersih, listrik dan sarana lainnya. (ant/tin/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version