Jumat, 26 April 2024

Konferensi Internasional, Pakar Malaysia Kupas Beton Masa Depan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Associate Professor Haziman Bin Wan Ibrahim dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia sebagai keynote speaker Konferensi Internasional. Foto: Istimewa

Fakultas Teknik Sipil Universitas Narotama menggelar konferensi internasional bertajuk: Efficiency in Infrastructure Development, Sabtu (23/2/2019) di Conference Hall Universitas Narotama. Acara ini menghadirkan narasumber dari Malaysia untuk membahas teknologi beton di masa depan.

Konferensi Internasional yang sudah kali ketiga diadakan ini sekaligus menjadi rangkaian acara Dies Natalis ke 38 Universitas Narotama. Menghadirkan Associate Professor Haziman Bin Wan Ibrahim dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia sebagai keynote speaker.

Haziman pada paparan materinya menjelaskan sejarah beton hingga menjadi beton yang dipakai pada masa kini. Beton saat ini dibuat menggunakan semen Portland, coarse, batu, pasir, air, dan Supplementari Cement Materials (SCMs).

“Beton saat ini sudah dimodifikasi sesuai keperluan bangunannya. Tergantung pada desain dan kondisi lingkungan tempat bangunan akan didirikan. Misalnya jika akan membangun gedung pencakar langit maka menggunakan beton dengan kekuatan yang tinggi atau high strength,” terang Haziman, di hadapan peserta konferensi di Conference Hall Universitas Narotama, Surabaya, Sabtu (23/2/2019).

Pada kesempatan itu Haziman juga menjelaskan tentang berbagai tipe-tipe beton. Dari mulai beton normal, hingga beton dengan serat, dengan lubang udara, atau beton yang bisa menyerap air.

“Semuanya harus disesuaikan dengan tipe bangunan yang akan dibuat. Jangan sampai menggunakan tipe beton yang salah,” papar Haziman.

Ia juga memaparkan tentang teknologi beton terkini, yaitu: Beton High Performance, Self compacting, Geopolymer, Self healing dan Nano concrete.

High performance concrete memiliki sifat yang sangat kuat dan daya tahannya sangat bagus. Jenis ini sangat cocok untuk membuat jembatan yang melewati laut,” papar Haziman.

Sedangkan self compacting concrete adalah beton yang bisa membentuk sendiri tanpa membutuhkan bantuan tenaga manusia. Ada pula geopolymer concrete yang disebut sebagai magic concrete.

Geopolymer concrete ini terbuat dari fly ash tanpa semen namun menghasilkan high performance concrete setelah proses produksi sekitar 24 jam saja. Ini menarik sekali,” jelas Haziman.

Selain itu, lanjut Haziman ada juga self healing concrete yang mengandung bakteri untuk memperbaiki micro cracking dalam beton, serta nano concrete yang sangat kuat dan memiliki daya tahan besar.

“Selanjutnya apa lagi yang bisa dikembangkan dalam teknologi beton ini??? Peneliti sudah mulai melirik pada piconcrete, yaitu beton ukuran di bawah nano. Masih butuh waktu untuk meneliti tapi bukan tidak mungkin akan terwujud,” pungkas Haziman.(tok)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs